Masa Depan Fikayo Tomori di AC Milan Dipertanyakan: Apa yang Salah?

Fikayo Tomori
Photo: thetimes.co.uk

Karier Fikayo Tomori di AC Milan tampaknya berada di persimpangan jalan setelah performa buruk di awal musim ini. Bek asal Inggris, yang sebelumnya menjadi pilar utama di lini belakang Rossoneri, kini menghadapi tantangan besar untuk kembali ke performa terbaiknya. Dengan munculnya opsi baru di lini pertahanan Milan, masa depan Tomori di klub mulai diragukan.

Dari Andalan ke Ketidakpastian

Ketika Tomori pertama kali tiba di Milan pada Januari 2021, ia langsung menjadi pemain kunci di lini belakang. Kecepatan, kemampuan membaca permainan, dan agresivitasnya membuatnya menjadi salah satu bek terbaik di Serie A. Namun, musim ini, Tomori tampak jauh dari performa yang pernah membuatnya menjadi favorit para penggemar Milan.

Menurut laporan dari Gazzetta dello Sport, ada tiga faktor utama yang menyebabkan penurunan performa Tomori:


1. Insiden di Florence

Salah satu titik balik dalam musim buruk Tomori adalah pertandingan melawan Fiorentina. Dalam laga tersebut, ia terlibat dalam insiden penalti dengan Tammy Abraham, yang menjadi momen krusial bagi Milan. Kesalahan itu tampaknya memengaruhi hubungan Tomori dengan pelatih Paulo Fonseca, yang sebelumnya ingin membangun lini pertahanan di sekelilingnya.

Meskipun satu pertandingan buruk seharusnya tidak menjadi alasan untuk mencadangkan pemain sepenuhnya, insiden di Florence tampaknya menjadi awal dari penurunan kepercayaan Fonseca terhadap Tomori.


2. Kebangkitan Duet Gabbia dan Thiaw

Dengan Tomori berjuang untuk menemukan kembali performanya, duet Matteo Gabbia dan Malick Thiaw muncul sebagai solusi baru di lini belakang Milan. Kombinasi keduanya, meskipun tidak diharapkan pada awal musim, telah menunjukkan chemistry yang solid dan saling melengkapi.

Fonseca tampaknya lebih percaya pada duet ini, terutama karena keduanya mampu memberikan stabilitas yang kurang terlihat ketika Tomori bermain. Situasi ini semakin memperburuk posisi Tomori di tim utama.


3. Penurunan Performa Pribadi

Tomori, yang sebelumnya dikenal karena konsistensinya, kini gagal tampil meyakinkan secara reguler. Statistik menunjukkan bahwa ketika Tomori bermain, Milan kebobolan setiap 57 menit, angka yang menunjukkan lemahnya kontribusi defensifnya musim ini.

Selain itu, Tomori kerap absen atau tampil buruk dalam pertandingan-pertandingan penting, yang semakin memperkuat keraguan terhadap kemampuannya untuk menjadi bek utama di Milan.


Minat Klub Lain dan Kemungkinan Transfer

Dengan situasi yang semakin sulit di Milan, beberapa klub dilaporkan tertarik untuk merekrut Tomori. Tidak ada rincian pasti mengenai klub mana yang tertarik, tetapi mengingat usianya yang masih muda (26 tahun) dan pengalamannya di level tinggi, Tomori tetap menjadi aset menarik di pasar transfer.

Jika situasi tidak berubah, kemungkinan besar Milan akan mempertimbangkan untuk menjual Tomori, terutama jika ada tawaran yang sesuai. Dana dari penjualan Tomori bisa digunakan untuk memperkuat area lain yang lebih membutuhkan perhatian.


Apa yang Harus Dilakukan Tomori?

Bagi Tomori, ini adalah momen penting dalam kariernya. Untuk membalikkan situasi, ia perlu:

  1. Meningkatkan Konsistensi: Kembali ke performa terbaiknya dengan fokus pada dasar-dasar defensif dan mengurangi kesalahan individu.
  2. Bekerja Keras di Latihan: Menunjukkan kepada Fonseca bahwa ia masih layak menjadi pilihan utama di lini belakang.
  3. Mencari Kesempatan Bermain: Jika situasi di Milan tidak membaik, pindah ke klub lain mungkin menjadi solusi terbaik untuk menyelamatkan kariernya.

Kesimpulan

Fikayo Tomori menghadapi masa depan yang tidak pasti di AC Milan setelah awal musim yang mengecewakan. Penurunan performa pribadi, insiden di Florence, dan kebangkitan duet Gabbia-Thiaw telah membuat posisinya semakin terpinggirkan.

Meskipun masih ada waktu untuk membalikkan keadaan, jalan kembali ke tim utama Milan tampaknya sulit. Jika tidak ada perubahan signifikan, kemungkinan besar Tomori akan meninggalkan Rossoneri dalam waktu dekat, membuka babak baru dalam kariernya.

Bagi Milan, keputusan untuk mempertahankan atau menjual Tomori akan menjadi ujian manajemen mereka dalam mengelola aset pemain dan menjaga stabilitas tim.

Pos terkait