Manajemen Temui ‘Hantu Bergaji Tinggi’ di Casa Milan, Apa Agendanya?

Divock Origi, AC Milan
Divock Origi, AC Milan

Situasi kontrak penyerang asal Belgia, Divock Origi, di AC Milan telah menghantui Rossoneri selama beberapa waktu. Tampaknya, masalah ini akan terus berlanjut untuk beberapa waktu mendatang.

Ketika ia meninggalkan Liverpool dengan status bebas transfer, ada harapan besar bahwa Origi bisa menjadi sosok pahlawan bagi AC Milan. Jika tidak ada yang lain, ia diharapkan menjadi pemain yang mampu mencetak gol-gol penting di saat-saat krusial sebagaimana yang ia tunjukkan saat masih di Liverpool.

Namun, ia tidak berhasil melakukan keduanya. Ia justru menerima gaji yang sangat tinggi yang membebani neraca keuangan klub.

Beberapa tahun terakhir dipenuhi dengan penyesalan terkait perekrutannya. Waktu pun perlahan terus berjalan menuju akhir musim 2025/26, yaitu saat kontraknya akan secara resmi berakhir.

Bacaan Lainnya

Pada musim lalu (2024-2025), ia bahkan lebih seperti menghilang dari proyek tim. Alih-alih bertahan di Milano, pemain asal Belgia itu berada di Roma dengan status pinjaman, jauh dari Milanello dan proyek sampingan yang ditawarkan kepadanya.

Ia seolah menjadi dua entitas yang berbeda. Meskipun demikian, ia masih terus menuai hasil dari kontrak mahalnya yang kini menggantung di atas kepala manajemen Rossoneri.

Pertemuan di Casa Milan: Negosiasi Pemutusan Kontrak Dimulai

Pada hari Jumat (27/6/2025) ini, sang striker dilaporkan hadir di markas AC Milan, Casa Milan. Ia datang untuk sebuah pertemuan dengan jajaran manajemen ‘secara penuh’, seperti yang ditulis oleh MilanNews.

Tidak ada topik baru yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Pertemuan ini hanya untuk meninjau kembali topik lama yang sudah berlarut-larut; yaitu pertanyaan tentang sebuah akhir kesepakatan bersama atau pemutusan kontrak.

Negosiasi saat ini sedang berlangsung, dan dilaporkan belum ada jawaban atau kesepakatan akhir yang tercapai. Namun, setidaknya kini telah ada sebuah permulaan untuk mencari solusi.

Jika tidak ada hal lain yang bisa dilakukan, hanya ada waktu satu tahun dan lima hari lagi sebelum kontraknya benar-benar berakhir. Penghitung waktu kini terus berdetak hingga saat itu tiba.

Perspektif Penulis:

Kasus Divock Origi adalah sebuah warisan masalah dari era manajemen transfer sebelumnya yang kini harus diselesaikan oleh tim baru di bawah Massimiliano Allegri dan Igli Tare. Kontraknya yang bergaji tinggi namun minim kontribusi di lapangan menjadi beban finansial yang signifikan, terutama bagi klub yang sedang melakukan perombakan dan tidak memiliki pemasukan dari kompetisi Eropa. Pertemuan di Casa Milan untuk membahas pemutusan kontrak adalah langkah yang paling logis dan pragmatis saat ini.

Bagi AC Milan, menemukan solusi perpisahan—bahkan jika itu berarti harus membayar sejumlah pesangon—adalah hal yang krusial. Langkah ini diperlukan untuk bisa membebaskan anggaran gaji yang bisa dialokasikan untuk pemain baru yang lebih sesuai dengan visi Allegri. Bagi Origi, ini adalah kesempatan untuk menutup babak yang mengecewakan dalam kariernya dan mencari klub baru di mana ia bisa kembali bermain secara reguler. Ini adalah contoh klasik dari sebuah transfer gratis berisiko tinggi yang pada akhirnya tidak membuahkan hasil.


Terus setia bersama kami di Beritamilan.com untuk mendapatkan update berita AC Milan yang diulas secara lebih mendalam setiap harinya.

Pos terkait