Mike Maignan layak disebut sebagai pahlawan utama bagi AC Milan dalam kemenangan dramatis atas Inter di Derby della Madonnina. Meski menjadi bintang lapangan, kiper asal Prancis itu bersikeras agar tim tetap membumi dan fokus menjalani pertandingan demi pertandingan.
Rossoneri sukses mengamankan tiga poin krusial di San Siro pada Minggu malam lewat kemenangan tipis 1-0. Gol tunggal Christian Pulisic tercipta berkat kejeliannya menyambar bola muntah hasil tepisan Yann Sommer yang gagal mengantisipasi tembakan Alexis Saelemaekers.
Drama Penalti dan Penyelamatan Gemilang
Sorotan utama tertuju pada aksi heroik Maignan di bawah mistar gawang, termasuk penyelamatan gemilang dari peluang emas Lautaro Martinez di babak pertama. Puncaknya terjadi saat ia menggagalkan penalti Hakan Calhanoglu, yang biasanya sangat mematikan dari titik putih, setelah tinjauan VAR memberikan penalti untuk pelanggaran terhadap Marcus Thuram.
Berkat performa luar biasa tersebut, Maignan secara pantas dianugerahi penghargaan *Man of the Match* setelah peluit panjang berbunyi. Dalam wawancara dengan DAZN, ia ditanya mengenai penyelamatan mana yang menjadi favoritnya malam itu.
“Semuanya. Setiap penyelamatan penting untuk menjaga clean sheet. Kami semua berjuang bersama, tetapi ketika bermain seperti ini, kami bisa mendapatkan hasil positif. Kami harus terus berjuang dan terus bekerja.”
Menepis Ramalan Scudetto
Wartawan sempat menyinggung fakta sejarah menarik bahwa terakhir kali kiper Milan menepis penalti di derby adalah Ciprian Tatarusanu, yang pada akhirnya berujung pada gelar Scudetto di akhir musim. Namun, Maignan menolak untuk terbawa suasana euforia perbandingan tersebut.
“(Tertawa) Kita seharusnya tidak membuat perbandingan seperti itu. Ini positif untuk malam ini, tetapi masih banyak pertandingan. Kita perlu mengambil hal-hal positif ini untuk terus bekerja dan melangkah maju.”
Dukung situs ini agar tetap eksis dengan cara KLIK DI SINI. Sekecil apa pun donasi Anda akan sangat berarti bagi kami.
