Berita AC Milan – Keputusan CEO RedBird, Gerry Cardinale, untuk memecat Paolo Maldini dan Ricky Massara dari AC Milan telah memicu perasaan bingung, geram, dan cemas di kalangan para penggemar.
Bagaimanapun, Maldini adalah kapten legendaris dan arsitek utama dalam kebangkitan klub yang mengantarkan mereka meraih gelar Scudetto lebih dari setahun yang lalu.
Namun, sepak bola memiliki logika bisnisnya sendiri. Kehadiran Maldini tidak bisa diabaikan dalam sejarah klub, namun di dunia korporat, performa akhir tetap menjadi penentu. Sayangnya, kampanye transfer yang mengecewakan musim panas lalu menjadi salah satu kesalahan utama Maldini.
Pada musim panas tersebut, Maldini fokus pada perburuan Charles De Ketelaere yang berakhir dengan kegagalan. Upaya mendatangkan pemain lain seperti Divock Origi, Sergino Dest, dan Aster Vranckx juga tidak membuahkan hasil yang memuaskan.
Akhirnya, hubungan antara Maldini dan Cardinale retak. Posisi Maldini sebagai legenda klub dan panutan para penggemar tidak cukup untuk menyelamatkannya dari keputusan pemecatan. Ini menjadi pelajaran sulit tentang bagaimana bisnis dan romansa olahraga tidak selalu bersinggungan di dunia sepak bola modern.
Manajemen Baru yang Lebih Segar
Dengan kepergian Maldini dan Massara, klub kini memiliki manajemen baru yang dipercayakan untuk mengurus urusan pasar. Trio baru yang muda terdiri dari CEO Giorgio Furlani, Kepala Scouting Geoffrey Moncada, dan direktur olahraga Antonio D’Ottavio.
Bagi RedBird dan manajemen baru, kepergian Maldini mungkin menjadi keputusan yang bijak. Meskipun bisa dianggap kejam, tetapi keputusan itu juga wajar. Maldini sudah memiliki karier yang gemilang sebagai pemain, namun di dunia korporat, performa saat ini yang menjadi penilaian.
Bagaimanapun, AC Milan kini memasuki era baru dengan manajemen baru yang segar. Meskipun Maldini dan Massara telah mencapai banyak hal dalam beberapa tahun terakhir, manajemen baru menunjukkan langkah yang tepat dan cepat dengan kampanye transfer mereka yang menjanjikan.
Menginvestasikan Lagi Uang Penjualan Tonali
Manajemen baru dengan bijaksana mengalokasikan uang tunai yang diperoleh dari penjualan Sandro Tonali untuk melakukan perombakan skuad yang sudah lama ditunda. Mereka menggunakan uang tunai untuk mendatangkan sejumlah pemain anyar yang menjanjikan.
Meskipun harus kehilangan ikon klub seperti Tonali, manajemen berhasil mempertahankan trio kunci mereka, yaitu Rafael Leao, Theo Hernandez, dan Mike Maignan. Ketiganya adalah pemain kunci dalam skuad Il Diavollo Rosso saat ini dan tetap bertahan untuk satu musim lagi.
Di era baru ini, Milan juga berfokus pada pemain muda yang berbakat. Mereka merekrut pemain-pemain muda berusia 24 tahun ke bawah, seperti Christian Pulisic, Samuel Chukwueze, dan Luka Romero. Kehadiran pemain muda dan lapar seperti ini memberikan nuansa segar dan menjanjikan bagi masa depan klub.
Manajemen juga bijaksana dalam menyebarkan biaya pembelian pemain. Mereka tidak lagi menghabiskan sebagian besar anggaran untuk satu pemain, seperti yang terjadi pada De Ketelaere sebelumnya. Sebaliknya, mereka membeli beberapa pemain dengan anggaran yang lebih wajar per pemain.
Cepat dan Efisien
Pentingnya waktu dalam proses transfer juga diakui oleh manajemen baru Milan. Mereka menyelesaikan banyak transaksi transfer sebelum akhir Juli, memungkinkan pemain baru bergabung dengan persiapan pramusim dan beradaptasi dengan tim serta filosofi sepak bola Stefano Pioli.
Tentu saja, hasil di lapangan nantinya akan menjadi penentu sejati dari kesuksesan kampanye transfer ini. Namun, tanda-tanda awal menunjukkan bahwa manajemen baru Milan telah berhasil mengambil langkah-langkah yang tepat. Dengan keputusan yang taktis dan bijaksana, mereka berusaha menciptakan era baru yang menarik di klub ini.
Jadi, walaupun kepergian Maldini mungkin terasa sulit, manajemen baru telah menawarkan pandangan segar dan optimisme bagi masa depan Milan. Dengan pemain-pemain muda dan ambisius, klub ini tampaknya sedang mengejar kampanye transfer yang lebih produktif dari sebelumnya.
Terlepas dari segala polemik dan perdebatan, AC Milan saat ini menatap masa depan dengan penuh semangat dan harapan baru. Semoga langkah-langkah mereka membawa kebangkitan bagi klub yang begitu dicintai oleh para penggemar sepak bola.