5 Hal yang Dapat Dipelajari dalam Kekalahan AC Milan Melawan Juventus

Yacine Adli, Bremer, Locatelli
Photo: acmilan.com

Berita AC Milan – AC Milan melawan Juventus dalam pertandingan pertama setelah jeda internasional bulan Oktober, yang juga menandai awal serangkaian pertandingan sulit yang mencakup pertandingan melawan PSG dua kali dan Napoli.

Stefano Pioli harus menghadapi masalah absennya delapan pemain, dengan yang paling mencolok adalah Theo Hernandez yang absen akibat akumulasi kartu kuning dan skorsing, serta Mike Maignan yang dikeluarkan dari lapangan saat melawan Genoa.

Di lini tengah, Rade Krunic tidak dalam kondisi cukup baik untuk menjadi starter, sementara Ruben Loftus-Cheek bahkan tidak masuk ke bangku cadangan. Di lini depan, Noah Okafor juga tidak dalam kondisi 100% karena sedikit berlatih bersama tim beberapa hari sebelum pertandingan.

Samuel Chukwueze tidak bisa tampil karena cedera yang dialaminya bersama tim nasional Nigeria, dan Marco Sportiello mengalami masalah pada betisnya, sehingga Antonio Mirante, yang berusia 40 tahun, mendapatkan kesempatan bermain sebagai starter pertama kali dalam Serie A selama lebih dari dua tahun.

Meskipun banyak pemain absen, Milan memulai pertandingan dengan cukup baik, menjaga posisi dan menciptakan beberapa peluang bagus untuk mencetak gol. Namun, segalanya berubah pada menit ke-40 ketika Malick Thiaw mendapatkan kartu merah langsung setelah melakukan pelanggaran kasar terhadap Moise Kean, membuat Milan bermain dengan 10 orang pemain.

Juventus mengambil momentum di babak kedua dan mulai mengancam Milan. Tendangan Manuel Locatelli yang dibelokkan Krunic dari jarak jauh pada menit ke-63 menjadi gol penentu kemenangan Si Nyonya Tua.

Milan kehabisan tenaga di babak akhir pertandingan, dan penggantian pemain hanya memberikan dampak kecil, membuat pasukan Pioli menderita kekalahan kedua musim ini. Berikut adalah lima hal yang dapat dipelajari dari pertandingan ini:

  1. Tanda-tanda Ketidakmatangan: Malick Thiaw, meskipun menunjukkan potensi yang besar sebagai rekrutan baru Milan, juga mengalami momen-momen kesulitan. Kartu merah yang diterimanya karena tekel kasar terhadap Kean adalah poin balik penting dalam pertandingan. Bek berusia 22 tahun ini perlu memperbaiki pemahaman permainannya dan menghindari kesalahan mahal seperti ini.
  2. Permainan Pas-pasan di Lini Tengah: Lini tengah Milan tidak tampil pada level terbaiknya. Yacine Adli dan Tijjani Reijnders tampil biasa-biasa saja. Meskipun mereka tidak membuat kesalahan fatal, pengaruh mereka terbatas dan nyaris tak terasa dalam permainan tim. Yunus Musah muncul sebagai penampil yang cerdas dan berusaha keras, namun itu tak cukup.
  3. Antonio Mirante yang Tak Pernah Tua: Antonio Mirante, kiper ketiga yang dipanggil bermain, tampil luar biasa mengingat dia tidak pernah bermain dalam Serie A selama dua tahun terakhir. Performanya sangat solid, meskipun dia tidak bisa disalahkan atas gol yang dicetak Juventus. Penampilan Mirante adalah kejutan yang menyegarkan, mengingat situasi yang sulit di posisi kiper Milan.
  4. Serangan yang Tumpul: Meskipun kartu merah memengaruhi hasil pertandingan, Milan kesulitan menciptakan peluang sebelumnya. Serangan mereka kurang tajam, dan pemain seperti Leao dan Giroud memiliki sedikit peluang. Masalah kurangnya gol dalam pertandingan-pertandingan besar tetap menjadi masalah utama skuad Pioli.
  5. Penampilan Krunic yang Mengecewakan: Rade Krunic tampil buruk setelah masuk sebagai pengganti, dan muncul pertanyaan apakah dia cukup fit untuk bermain. Tembakan buruk yang diahasilkan dari kaki Krunic memengaruhi pertandingan, bahkan tanpa defleksi. Apakah Krunic akan dimainkan sebagai starter melawan PSG akan menjadi pertanyaan menarik.

AC Milan harus memperbaiki beberapa aspek dalam permainannya saat menghadapi jadwal yang penuh tantangan ke depan, termasuk pertandingan krusial di Liga Champions melawan PSG.

Pos terkait