Berita AC Milan – Leonardo, mantan pemain dan pelatih AC Milan, telah membuka diri tentang keputusannya yang berani untuk meninggalkan klub Rossoneri dan melintasi batas kota untuk bergabung dengan rival sengit, Inter Milan, pada tahun 2010.
Dalam wawancara eksklusif dengan Globoesporte di negara asalnya, Brasil, yang berlangsung saat Leonardo merayakan ulang tahunnya yang ke-54, ia mengungkapkan bahwa keputusan itu tidaklah mudah.
Leonardo telah memiliki sejarah panjang dengan AC Milan, baik sebagai pemain maupun dalam peran eksekutif. Ia bermain untuk Milan dari tahun 1997 hingga 2001, kemudian kembali selama satu musim sebelum akhirnya pensiun pada tahun 2003.
Setelah pensiun, ia beralih ke dunia manajerial dan pernah menjabat sebagai direktur di bawah kepemimpinan Silvio Berlusconi dan Adriano Galliani.
Namun, yang membuat banyak orang terkejut adalah ketika Leonardo mengambil peran sebagai pelatih kepala Milan untuk musim 2009-2010. Ia menceritakan bagaimana awalnya dia hanya menghadiri pertemuan-pertemuan dengan Adriano Galliani untuk mengamati proses manajemen klub tersebut.
“Saya mulai mengikuti pertemuan-pertemuan dengan Adriano Galliani, bahkan ketika saya masih bermain. Setelahnya, rasanya seperti masuk universitas hanya mengamati dia bekerja,” kata Leonardo dalam wawancara dengan Globoesporte.
Namun, hubungan antara Leonardo dan Galliani akhirnya mengalami konflik, yang menjadi salah satu alasan utama keputusannya untuk meninggalkan AC Milan. Ia menggambarkan momen tersebut sebagai saat yang sulit.
“Pada akhirnya, saya pergi karena saya telah berada di klub selama 13 tahun dan era itu harus segera berakhir,” tambahnya.
Ketika ditanya mengenai keputusannya untuk bergabung dengan Inter Milan, Leonardo mengungkapkan bahwa pada awalnya, ia hanya bertahan di Milan karena tidak memiliki tujuan lain dan sedang menjalani masa istirahat dalam karirnya. Namun, tawaran dari Massimo Moratti, pemilik Inter saat itu, mengubah segalanya.
“Massimo Moratti menelepon tepat sebelum Natal, dan saya telah menolaknya berkali-kali sebelumnya. Namun, malam itu di rumahnya, saya tidak dapat melarikan diri,” ceritanya.
Keputusannya untuk bergabung dengan Inter memicu reaksi keras dari para pendukung Milan dan menciptakan ketegangan yang intens menjelang derby kota Milan. Ia mengakui bahwa hubungannya dengan Milan sangat kuat, sehingga setiap hari menjadi tantangan tersendiri.
Saat ditanya mengenai ancaman yang mungkin ia terima dari pendukung Milan, Leonardo dengan tegas menyatakan, “Memang ada ancaman, tapi kita tinggalkan saja.” Ia juga mengenang perkataan Moratti, yang merasa sangat terkesan melihat reaksi yang besar hanya karena satu orang, yaitu dirinya sendiri.
Kisah kepindahan Leonardo dari AC Milan ke Inter Milan tetap menjadi salah satu momen bersejarah dalam sejarah sepakbola Italia, yang menggambarkan betapa kuatnya persaingan antara kedua klub Milan ini.