Ledakan Reijnders: Kami Terlalu Naif, Ini Harus Berakhir!

Photo: www.acmilan.com

Gelandang AC Milan, Tijjani Reijnders, tidak menahan diri saat mengkritik performa timnya setelah hasil imbang 2-2 melawan Fiorentina.

Dalam wawancara pasca-pertandingan dengan DAZN, pemain asal Belanda itu menyoroti masalah yang terus menghantui Rossoneri musim ini: kebiasaan memulai pertandingan dengan buruk dan harus mengejar ketertinggalan.

Jalannya Pertandingan

Milan kembali menunjukkan pola yang sama seperti beberapa pertandingan sebelumnya:

  • Awal yang Buruk:
    • Kebobolan dua gol dalam sepuluh menit pertama akibat kesalahan fatal di lini belakang.
    • Gol bunuh diri Malick Thiaw dan penyelesaian apik dari Moise Kean membuat Fiorentina unggul cepat.
  • Kebangkitan di Babak Kedua:
    • Tammy Abraham mencetak gol di babak pertama untuk memperkecil ketertinggalan.
    • Luka Jovic, yang dinobatkan sebagai Man of the Match, menyamakan kedudukan di babak kedua.

Meskipun mampu bangkit, Milan gagal meraih kemenangan yang seharusnya bisa diraih jika mereka bermain lebih konsisten sejak awal.

Komentar Tijjani Reijnders

Tentang Permainan

Reijnders mengkritik cara timnya kebobolan gol cepat:

“Saya tidak mengerti bagaimana kami kebobolan dua gol seperti itu, dua kesalahan yang sangat naif. Kami harus bekerja keras untuk menyelesaikan musim dengan baik…”

Photo: www.acmilan.com

Kebiasaan Comeback

Ia menekankan perlunya Milan untuk memulai pertandingan dengan lebih baik:

“Kami harus mulai bermain sepak bola sejak menit pertama, bukan hanya dengan comeback. Ini bukan pertama kalinya kami kebobolan di babak pertama, ini adalah aspek yang perlu kami perbaiki, kami tahu itu.”

Target Milan Musim Ini

Reijnders menegaskan pentingnya fokus pada pertandingan-pertandingan mendatang, termasuk di Coppa Italia:

“Sekarang kami harus berkumpul kembali. Saya ulangi bahwa kami tidak boleh salah dalam menghadapi pertandingan seperti ini. Kami juga akan bermain di Coppa Italia, kami akan menjadi tuan atas takdir kami sendiri.”

Penampilan Individu Reijnders

Meskipun vokal dalam kritiknya, Reijnders sendiri tampil kurang maksimal dalam pertandingan ini. Ia gagal memanfaatkan peluang emas dan tidak efektif dalam situasi bola mati. Penampilannya yang di bawah standar akan menjadi motivasi baginya untuk meningkatkan performa saat Milan menghadapi Udinese pada Jumat mendatang.

Analisis dan Tantangan Milan

Komentar Reijnders mencerminkan masalah mendasar yang dihadapi Milan di bawah kepelatihan Sergio Conceicao:

  1. Awal yang Lambat: Milan sering kehilangan fokus di awal pertandingan, yang membuat mereka harus bekerja ekstra keras untuk mengejar ketertinggalan.
  2. Kesalahan Fatal di Lini Belakang: Gol-gol yang kebobolan sering kali berasal dari kesalahan individu atau organisasi pertahanan yang buruk.
  3. Konsistensi: Meskipun memiliki kualitas untuk bangkit, Milan harus menemukan cara untuk bermain baik sejak menit pertama.

Dengan jadwal yang semakin padat dan tekanan untuk tetap kompetitif di Serie A dan Coppa Italia, Milan harus segera mengatasi masalah ini jika ingin mencapai target mereka musim ini.

Pos terkait