Rafael Leao sekali lagi membuktikan dirinya sebagai figur sentral bagi AC Milan, menjadi motor penggerak kemenangan tim atas Genoa. Menariknya, kartu kuning yang ia terima dalam laga tersebut justru bisa dianggap sebagai keuntungan strategis menjelang partai final Coppa Italia.
Istirahat Tepat Waktu Berkat Akumulasi Kartu
Sebagaimana dilaporkan oleh La Gazzetta dello Sport, Leao diganjar kartu kuning di penghujung laga kontra Genoa. Akibatnya, ia dipastikan absen karena akumulasi kartu saat Milan berhadapan dengan Bologna dalam lanjutan kompetisi liga pada hari Jumat. Namun, dengan final Coppa Italia yang hanya berselang lima hari setelahnya, absennya Leao ini bisa jadi bukan skenario terburuk.
Kartu kuning tersebut diterima Leao setelah melakukan pelanggaran terhadap Vitinha. Kendati demikian, keputusan ini tampaknya tidak menimbulkan penyesalan besar. Ketidakhadirannya di pertandingan melawan Bologna memberinya waktu istirahat ekstra yang sangat berharga sebelum laga krusial di Stadio Olimpico, Roma. Kontribusinya akan sangat dinantikan untuk memberikan arti pada musim yang sejauh ini dianggap kurang memuaskan.

Dampak Instan Meski Sempat Diistirahatkan
Pelatih Sergio Conceicao sejatinya telah merencanakan untuk memberi Leao waktu istirahat, yang terlihat dari keputusannya untuk tidak memasukkannya dalam starting lineup melawan Genoa. Akan tetapi, cedera yang menimpa Youssouf Fofana memaksa sang pelatih untuk menurunkan Leao setelah pertandingan berjalan sekitar setengah jam.
Ketika pertama kali masuk lapangan di tengah guyuran hujan lebat, bahasa tubuh Leao tidak menunjukkan antusiasme yang meluap-luap. Namun, seperti yang kerap ia tunjukkan, kualitas individunya segera berbicara.
Leao hampir saja memberikan assist matang untuk Christian Pulisic yang sayangnya gagal mengkonversi peluang satu lawan satu. Tak lama kemudian, ia mencetak gol penyeimbang (meskipun bola sempat mengenai pemain lawan) sebelum akhirnya pergerakannya memaksa pemain Genoa melakukan gol bunuh diri yang memastikan kemenangan Milan.
Perdebatan mengenai bagaimana Milan dapat menemukan “formula ajaib” agar Leao mampu tampil konsisten di level puncaknya terus mengemuka. Akan tetapi, untuk saat ini, semua mata tertuju padanya sebagai protagonis utama yang diharapkan bersinar di final piala.
Setelah pertandingan, Leao memberikan komentarnya, “Pelatih telah mengubah modul dan kami bermain lebih kompak. Semua orang bekerja untuk kebaikan tim dan kali ini siapa pun yang masuk dari bangku cadangan mampu membuat perbedaan.” Terpancar rasa percaya diri dan kebanggaan dari ucapannya.

Formasi baru ini tampaknya cocok dengan gaya bermain Leao, kemungkinan karena memberikan perlindungan lebih di lini pertahanan sehingga mengurangi beban tugas defensifnya. Satu hal yang menarik adalah Leao terus menunjukkan produktivitasnya dalam laga tandang: kedelapan golnya di liga musim ini semuanya dicetak di luar kandang San Siro.
Final Coppa Italia melawan Bologna akan dilangsungkan di Stadio Olimpico, bukan di San Siro. Fakta bahwa Leao pernah mencetak gol di stadion tersebut tahun ini (saat melawan Lazio) bisa menjadi sinyal positif bagi Milan.