AC Milan belum berhasil mencapai kesepakatan dengan Divock Origi. Klub masih terus bernegosiasi untuk pemutusan kontraknya. Namun, proses pembicaraan tersebut kini dilaporkan menemui jalan buntu.
Upaya untuk melepas sang pemain di musim panas ini terbukti sangat sulit.
Origi Tolak Tawaran Pesangon
Harian Tuttosport melaporkan perkembangan terbaru dari situasi ini. Negosiasi antara klub dan perwakilan Origi terhenti setelah diskusi awal. Sang pemain dilaporkan menolak tawaran pesangon dari klub. Ia merasa tawaran tersebut tidak cukup menguntungkan baginya. Sejak saat itu, belum ada kemajuan yang berarti.
Terikat oleh Aturan Pajak Italia
Situasi ini semakin rumit karena adanya faktor pajak. Origi ternyata terikat oleh aturan domisili di Italia. Ia harus tetap tinggal di negara ini untuk periode waktu tertentu. Hal ini bertujuan agar ia bisa terus mengakses keuntungan dari Dekrit Pertumbuhan (Growth Decree). Aturan ini memberinya keringanan pajak yang signifikan. Tentu saja, hal ini sangat membatasi opsinya untuk pindah ke luar negeri.
Beban Finansial bagi Rossoneri
Kontrak Origi bersama I Rossoneri akan berakhir pada Juni 2026. Ia menerima gaji bersih sebesar €4 juta per tahun. Klub berharap bisa menghemat lebih dari €5 juta (gaji kotor) jika berhasil memutus kontraknya. Namun, kini Il Diavolo Rosso menghadapi skenario sulit. Mereka mungkin harus terus membayar gajinya hingga kontrak berakhir.
Dengan negosiasi yang menemui jalan buntu dan sang pemain yang terikat aturan pajak, skenario paling mungkin saat ini adalah Divock Origi akan menghabiskan tahun terakhir kontraknya di Milan tanpa bermain. Bagi klub, ini adalah pelajaran finansial yang sangat mahal.
Kasus ini menunjukkan bagaimana rekrutan bebas transfer dengan gaji besar bisa menjadi pedang bermata dua jika performa pemain tidak sesuai dengan ekspektasi.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di Beritamilan.com.
