Mantan bintang West Ham, Paolo Di Canio, tidak segan-segan mengkritik para pemain AC Milan setelah terjadinya ketegangan yang berujung pada konfrontasi antara pelatih Sergio Conceicao dan bek Davide Calabria.
Di Canio, yang kini menjadi analis di Sky Sport Italia, menyoroti kurangnya ‘etos kerja’ di ruang ganti Milan sebagai penyebab utama masalah yang terjadi.
Ketidakpuasan terhadap Sikap Pemain
Di Canio mengomentari rumor yang menyebutkan bahwa beberapa pemain senior Milan menghadiri konser dua hari sebelum pertandingan melawan Parma. Ia menilai tindakan tersebut menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap situasi sulit yang dihadapi klub.
Dengan merekrut Conceicao untuk menggantikan Paulo Fonseca, Milan berusaha bangkit dari awal musim yang mengecewakan, dan Di Canio menekankan bahwa sikap pemain tidak dapat diterima dalam konteks ini.
Dalam komentarnya di acara TV ‘Sky Calcio Club’, Di Canio berkata:
“Tidak ada etos kerja, di Inter dan Napoli hal-hal ini tidak terjadi. Sebuah tim dengan sejarah, kehormatan, dan rasa hormat seharusnya tidak terbiasa dengan kemunduran.”
Perbandingan dengan Klub Lain
Di Canio membandingkan situasi Milan dengan klub-klub lain seperti Inter dan Napoli, yang dianggapnya lebih serius dalam pendekatan mereka. Ia menegaskan bahwa pemain Inter tidak terlibat dalam perilaku yang sama, dan mempertanyakan apakah pemain Napoli juga akan melakukan hal yang sama. Ia menambahkan:
“Mari kita lihat apakah pemain Napoli keluar sekarang. Anda tidak mendengar cerita-cerita ini tentang Inter, dan Anda juga tidak mendengarnya tentang Napoli.”
Ketidakpuasan Terhadap Persiapan
Di Canio merasa kesal dengan fakta bahwa para pemain Milan disebut-sebut menghabiskan malam di luar menjelang pertandingan penting. Ia mempertanyakan bagaimana pelatih dapat menerima perilaku semacam itu:
“Milan menang melawan Como dan keesokan harinya mereka merayakan ulang tahun Emerson Royal, hanya dua hari sebelum pertandingan melawan Juventus. Jadi saya ragu mereka tidur lebih awal.”
Ia juga menyoroti bahwa pergi ke konser Lazza dua hari sebelum pertandingan krusial adalah tindakan yang menunjukkan kurangnya rasa hormat dan disiplin. Di Canio menekankan pentingnya etos kerja dan kesopanan, bahkan dalam konteks kompetisi yang lebih rendah seperti Serie C dan Serie D.
Kesimpulan
Dengan kritik tajam ini, Di Canio berharap para pemain Milan dapat merenungkan sikap dan perilaku mereka, terutama dalam menghadapi tantangan besar di liga. Ketidakpuasan terhadap etos kerja di ruang ganti menjadi sorotan utama, dan harapannya adalah agar Milan dapat kembali ke jalur yang benar dengan komitmen dan disiplin yang lebih baik.