Berita

Krisis Lini Depan: 8 Eksperimen Duet Striker Allegri Gagal Total!

×

Krisis Lini Depan: 8 Eksperimen Duet Striker Allegri Gagal Total!

Sebarkan artikel ini
Massimiliano Allegri, Formasi
Massimiliano Allegri, Formasi

Secara teori, AC Milan mengawali musim ini dengan empat penyerang untuk dua posisi. Namun dalam praktiknya di lapangan, kombinasi yang paling diharapkan justru hampir mustahil untuk diterapkan.

Selama pramusim, Massimiliano Allegri menetapkan formasi 3-5-2 sebagai sistem utama. Dua penyerang yang dipilihnya pun terlihat jelas: Christian Pulisic dan Rafael Leao. Keduanya bukanlah penyerang murni, melainkan pemain sayap yang diadaptasi.

Rencana besar Allegri itu langsung diganggu oleh cedera. Leao dan Pulisic hanya bermain bersama selama 17 menit pertama musim ini (vs Bari di Coppa, Pulisic cetak gol lalu cedera betis). Ketika Leao siap kembali, Pulisic gantian cedera saat jeda internasional Oktober. Terakhir, keduanya hanya bermain bersama 15 menit di Parma (total 32 menit).

8 Eksperimen Duet Allegri

Hasilnya adalah Allegri terpaksa memanfaatkan “kebutuhan” dalam tiga bulan pertama musim ini. Seperti yang ditulis La Gazzetta dello Sport, Allegri telah mencoba delapan pasangan penyerang berbeda, seringkali mengadaptasi pemain sayap dan gelandang karena lini depan yang tumpul.

Photo: www.acmilan.com

Masalah ini diperparah oleh fakta bahwa dua penyerang “murni”—Santiago Gimenez dan Christopher Nkunku—memiliki masalah mereka sendiri (0 gol di liga).

Berikut adalah 8 duet yang telah dicoba Allegri sejauh ini (diurutkan berdasarkan menit bermain):

  • Pulisic & Gimenez (360 menit): Duet paling sering digunakan karena cedera Leao. Statistiknya buruk (hanya 1 gol bersama di Coppa Italia), tetapi etos kerja keduanya menguntungkan tim.
  • Leao & Nkunku (174 menit): Duet adaptasi (dua eks-pemain sayap). Leao tampil subur (5 kontribusi/5 laga), namun koneksi keduanya belum terlihat padu. Keduanya suka menerima bola di kaki.
  • Leao & Gimenez (155 menit): Hasilnya campur aduk. Bagus saat Gimenez memenangkan penalti (vs Fiorentina), tetapi sangat terputus saat melawan Atalanta.

    Photo: www.acmilan.com
  • Nkunku & Gimenez (77 menit): Menunjukkan tanda positif di Coppa Italia (keduanya mencetak gol), tetapi gagal total saat dicoba di liga.
  • Gimenez & Saelemaekers (77 menit): Gagal total. Gimenez terlalu terisolasi di depan.
  • Gimenez & Loftus-Cheek (65 menit): RLC tampil cerdas di belakang Santi, namun Gimenez kembali menyia-nyiakan peluang.
  • Leao & Saelemaekers (57 menit): Gagal total. Allegri berulang kali meminta Saelemaekers bergerak agar tidak “menabrak” area lini tengah.
  • Leao & Pulisic (Total 32 menit): Duet impian yang hampir tidak pernah teruji karena cedera bergantian.

Dua Kesimpulan Utama

Photo: www.acmilan.com

La Gazzetta dello Sport menarik dua kesimpulan dari analisis ini. Pertama, tidak perlu panik berlebihan, karena duet pilihan utama (Leao dan Pulisic) yang paling produktif, secara ironis justru hampir tidak pernah bermain bersama. Jika keduanya fit, sebagian besar masalah lini serang bisa teratasi.

Kedua, Allegri harus segera menemukan setidaknya satu pasangan pelapis yang bisa diandalkan. Saat ini, duet pelapis utama (Gimenez dan Nkunku) gagal total (nol gol di liga). Jika melihat Inter—yang akan dihadapi setelah jeda—mereka memiliki empat striker (Lautaro, Thuram, Bonny, Esposito) yang semuanya tampil gemilang. Tekanan untuk menemukan solusi kini ada di pundak Allegri.


Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di situs Beritamilan.com.