Kontrak Mike Maignan Buntu, AC Milan Serius Pertimbangkan David De Gea?

David De Gea, AC Milan
David De Gea, AC Milan

Kabar kurang mengenakkan kembali menghantui AC Milan dan para pendukungnya. Masa depan penjaga gawang andalan, Mike Maignan, kini diselimuti ketidakpastian pekat. Seorang jurnalis mengklaim bahwa situasi pelik ini telah memaksa manajemen Rossoneri untuk mulai berburu calon pengganti potensial di bursa transfer.

Berbagai laporan yang beredar secara konsisten mengindikasikan bahwa upaya Milan untuk memperpanjang kontrak Maignan telah menemui jalan buntu. Meskipun beberapa waktu lalu negosiasi tampak menjanjikan dan kesepakatan seolah tinggal selangkah lagi, kini proses tersebut dilaporkan mendingin drastis.

Manajemen klub disebut-sebut tengah melakukan kalkulasi ulang, meninggalkan status perpanjangan kontrak sang kiper Prancis dalam limbo.

Dengan kontrak Maignan yang akan berakhir hanya dalam 12 bulan ke depan, Milan berada di persimpangan krusial. Kegagalan mencapai kesepakatan baru akan memaksa mereka menjualnya musim panas ini demi menghindari kehilangan secara gratis, atau mengambil risiko mempertahankannya hingga akhir kontrak.

Bacaan Lainnya

Sebagai langkah antisipasi, nama penjaga gawang AS Roma, Mile Svilar, sempat muncul sebagai salah satu target potensial dalam beberapa hari terakhir.

Photo: asroma.com

Maignan di Ujung Tanduk, De Gea Jadi Solusi Instan?

Antonio Mazzara, dalam kolom mingguannya untuk MilanNews, memberikan pandangan yang lebih tajam mengenai situasi ini. Ia tak hanya menyoroti kebuntuan negosiasi Maignan, tetapi juga mengaitkannya dengan nasib dua pilar penting lainnya: Christian Pulisic dan Theo Hernandez.

Menurut Mazzara, ketiga pemain ini sejatinya sudah berbulan-bulan berada dalam status “hampir” mencapai kesepakatan baru. Namun, pada kenyataannya, belum ada tanda tangan yang dibubuhkan, bahkan pertemuan konkret untuk finalisasi kontrak pun belum terjadwal dalam waktu dekat.

Secara spesifik mengenai Maignan, Mazzara mengungkapkan sebuah nama besar yang kini masuk dalam radar serius Milan. “Pulisic, Maignan, dan Theo Hernandez, atau lebih tepatnya tiga pemain yang ‘akan diperbarui’ yang telah “hampir selesai” selama berbulan-bulan tetapi, pada kenyataannya, tidak memiliki pena di tangan atau pertemuan yang dijadwalkan dalam beberapa minggu mendatang untuk menandatangani,” tulis Mazzara.

Ia melanjutkan, “Maignan, kapten Milan [secara pengaruh dan kepemimpinan di lapangan], memiliki kesepakatan lisan hingga 30 Juni 2028, tetapi melalui Aldo Rossi [markas Milan] mereka juga memantau opsi yang akan bebas di musim panas (De Gea termasuk di antara nama-nama tersebut). Hingga 12 Mei, seperti inilah hasilnya.”

Pernyataan ini mengindikasikan bahwa David De Gea, mantan penjaga gawang legendaris Manchester United yang kini berstatus bebas agen, bukan sekadar rumor, melainkan opsi nyata yang tengah dipertimbangkan secara aktif oleh para petinggi Milan.

Photo by Matteo Ciambelli/DeFodi Images via Getty Images

Perspektif: Ujian Kredibilitas dan Ambisi Milan

Ketidakpastian masa depan Mike Maignan lebih dari sekadar saga kontrak individual. Ini adalah cerminan dari tantangan yang lebih besar yang dihadapi AC Milan dalam mempertahankan stabilitas dan menunjukkan ambisi kompetitifnya.

Kehilangan pemain sepenting Maignan, yang telah menjelma menjadi salah satu kiper terbaik di dunia sejak kedatangannya, akan menjadi kemunduran signifikan.

Munculnya nama David De Gea sebagai alternatif, meskipun dari segi pengalaman dan status bebas transfer tampak menarik, juga menimbulkan pertanyaan fundamental.

Apakah ini langkah pragmatis untuk mendapatkan pengganti berkualitas tanpa merogoh kocek dalam untuk biaya transfer, atau justru sinyal bahwa Milan kesulitan mempertahankan bintang-bintang utamanya karena tuntutan finansial atau ketidakjelasan proyek jangka panjang?

Situasi ini, ditambah dengan menggantungnya nasib Pulisic dan Theo Hernandez, menempatkan kredibilitas dan visi manajemen Milan di bawah pengawasan ketat.

Kemampuan mereka untuk menyelesaikan negosiasi krusial ini dan mempertahankan fondasi tim akan menjadi tolok ukur sesungguhnya dari keseriusan klub untuk kembali bersaing di level tertinggi Eropa.

Pos terkait