Berita AC Milan – Filippo Inzaghi adalah mantan pesepak bola Italia yang sangat populer. Dia merupakan salah satu penyerang sekaligus mesin gol terbaik yang pernah bermain untuk tim-tim besar liga Italia dan timnas Italia.
Ketika masih bermain sepak bola, Inzaghi dikenal karena memiliki insting mencetak gol yang tajam. Banyak juga orang yang mengatakan bahwa Inzaghi memiliki keberuntungan yang tinggi. Apalagi dia seringkali membuat gol di saat-saat krusial yang berhasil membawa timnya menuju kejayaan.
Sebagai pemain sepak bola, Filippo Inzaghi bisa dikatakan tidak memiliki skill mengolah bola yang mumpuni. Secara fisik, dia juga cenderung kurus untuk ukuran pemain sepakbola Eropa. Namun untuk urusan insting mencetak gol, Super Pippo adalah rajanya.
Dia adalah pemain yang akan terus meneror bek lawan selama 90 menit. Disentuh jatuh, dibiarkan sedikit saja, dia akan tiba-tiba berada di depan kiper lawan. Sebuah hal yang membuat Oliver Kahn begitu ketakutan dibuatnya.
Bahkan pelatih legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson sempat mengeluarkan statemen yang mengatakan jika Filippo Inzaghi dilahirkan dalam posisi offside.
Saat ini Inzaghi memang sudah tidak lagi bermain bola melainkan sedang berkarier sebagai pelatih. Namun, ada banyak sekali cerita menarik dibalik kesuksesan kariernya sebagai pemain bola. Untuk mengetahui bagaimana kisah selengkapnya, simak habis pembahasan artikel berikut ini
Karier Sepak Bola Filippo Inzaghi
Filippo Inzaghi memiliki karier yang panjang. Dia sudah bermain untuk banyak klub mulai dari Serie B hingga Serie A. Tidak hanya itu, dia juga pernah berulangkali masuk dalam skuat timnas Italia. Di bawah ini adalah rangkuman dari perjalanan kariernya.
1. Karier Klub
Karier sepak bola Inzaghi diawali di klub kota kelahirannya, yaitu Piacenza di tahun 1991. Akan tetapi, dia tidak hanya bermain di klub itu, melainkan juga di AlbinoLeffe dan Hellas Verona sebagai pemain pinjaman.
Bersama AlbinoLeffe, Inzaghi berhasil mencetak 13 gol dari 21 penampilan. Untuk tim Verona, Inzaghi berhasil menyumbangkan 13 gol dari 36 penampilan. Adapun Usai kembali ke Piacenza, Filippo Inzaghi berhasil membantu klub tersebut untuk promosi ke serie A dengan sumbangan 15 gol dari 37 penampilan.
Memiliki performa yang apik di awal karier, Parma tertarik dengan Inzaghi dan membelinya di tahun 1995. Namun, sayangnya performa Inzaghi tidak sementereng dulu. Dia hanya berhasil mencetak 2 gol dari 15 pertandingannya di serie A dan 2 gol pada Piala Winners. Pada akhirnya Inzaghi dipinjamkan ke Atalanta di musim berikutnya.
Setelah dipinjamkan ke Atalanta, kariernya justru meroket. Filippo Inzaghi berhasil menjadi top skorer serie A dengan total 24 gol dari 33 pertandingan. Karena hal ini juga, Inzaghi mendapatkan penghargaan Serie A Young Footballer of The Year.
Pada tahun 1997, Inzaghi bergabung dengan salah satu klub ternama Serie A, Juventus. Inzaghi bertandem dengan Alesandero del Pierro dan menghasilkan duet striker maut yang dijulik Del-Pippo. Dalam kariernya bersama Juventus, dia berhasil menorehkan 65 gol dari 186 penampilan.
Setelah bermain selama empat musim di Juventus, Inzaghi di bawa ke AC Milan oleh pelatih Fatih Terim. Di AC Milan, musim awal Inzaghi tidak begitu mengesankan karena mengalami cedera hingga hampir setengah musim. Pada musim pertamanya, dia hanya berhasil mencetak 10 gol.
Di musim 2002-2003, barulah Inzaghi berada di performa emasnya. Saat itu, bersama AC Milan dia berhasil membawa pulang gelar Liga Champions dan Piala Italia. Filippo Inzaghi berhasil mencetak 30 gol di semua kompetisi itu. Dia juga mencatat rekor sebagai pemain pertama yang berhasil meraih tiga hattrick di Liga Champions.
Pada musim 2006-2007, Inzaghi kembali berhasil membawa AC Milan menjuarai Liga Champions. Saat itu, AC Milan menghadapi Liverpool dan menang dengan skor 2-1, di mana 2 skor tersebut disumbangkan oleh Inzaghi.
Setelah menjuarai Liga Champions, AC Milan kembali berjaya di Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antar Klub. Saat itu, Inzaghi mencetak gol penyama kedudukan yang menjadi faktor kemenangan AC Milan melawan Sevilla di Piala Super Eropa. Dia juga menyumbang 2 gol untuk kekalahan Boca Junior di Piala Dunia Antar Klub.
Musim-musim Filippo Inzaghi bersama AC Milan terus berlanjut. Di musim 2010-2011, Inzaghi mengalami cedera dan sedang mengalami pemulihan. Meskipun demikian, AC Milan berhasil menjuarai liga Serie A.
Adapun pada akhirnya di 2012, AC Milan memutuskan untuk tidak lagi memperpanjang kontraknya dengan Inzaghi. Pertandingan akhir Inzaghi saat itu adalah ketika AC Milan berhadapan dengan Novara pada 13 Mei 2012. Dia tampil cukup memuaskan dengan mencetak gol kemenangan.
Inzaghi pun mengumumkan bahwa dirinya resmi mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola profesional pada 24 Juli 2012. Kemudian dia melanjutkan karier sebagai seoarang pelatih.
2. Karier Timnas Italia
Tidak hanya bermain di klub besar Italia, Inzaghi juga beberapa kali mendapatkan panggilan untuk bermain di timnas Italia. Inzaghi bermain untuk timnas Italia masing-masing pada ajang Piala Dunia 1998, EURO 2000, Piala Dunia 2002, dan Piala Dunia 2006.
Kontribusi Filippo Inzaghi dalam timnas Italia juga cukup besar. Sebab, dia adalah top skorer Italia pada kualifikasi Piala Dunia 2002 dan EURO 2004. Walupun begitu, dia tidak dipanggil untuk EURO 2004 karena sedang mengalami cedera.
Meski sering mengalami cedera antara tahun 2003 sampai 2005, pelatih Italia Marcello Lippi tetap membawanya ke dalam skuat timnas untuk Piala Dunia 2006. Sayangnya, saat itu Inzaghi hanya mendapat kesempatan tampil sekali ketika menggantikan Alberto Gilardino di pertandingan menghadapi Republik Ceska.
Selama kiprahnya bersama Italia, Inzaghi menjadi pencetak gol paling banyak ke enam dengan jumlah 25 gol. Setidaknya, dia setara dengan nama besar seperti Adolfo Baloncieri dan Alessandro Altobelli.
Prestasi Filippo Inzaghi
Memiliki perjalanan karier yang panjang, Filippo Inzaghi telah meraih banyak prestasi. Dia sudah mempersembahkan banyak gelar untuk tim-tim yang diikutinya. Selain itu, dia juga memiliki beberapa rekor pribadi. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
1. Piacenza
- Juara Serie B (1994/1995)
2. Bersama Juventus
- Juara Supercoppa Italiana (1997)
- Juara UEFA Intertoto Cup (1999)
- Juara Serie A (1997/1998)
3. Bersama AC Milan
- Juara UEFA Super Cup (2003, 2007)
- Juara Coppa Italia (2002/2003)
- Juara FIFA Club World Cup (2007)
- Juara Serie A (2003/2004), (2010–11)
- Juara UEFA Champions League (2002/2003, 2006/2007)
4. Timnas Italia
- Juara FIFA World Cup (2006)
- Runner-up UEFA EURO (2000)
5. Rekor Pribadi
- Dinobatkan sebagai Young Footballer of the Year Serie A (1997)
- Menjadi Top Scorer Serie A (1996/1997)
- Meraih Player Career Award in the Globe Soccer Awards (2014)
- Pemain Italia Pencetak Gol Terbanyak di Kompetisi Eropa
- Meraih Gran Galà del Calcio AIC Lifetime Achievement Award (2012)
- Menjadi Man of the Match UEFA Champions League Final (2007)
Kehidupan Keluarga
Filippo Inzaghi memiliki seorang ayah, Giancarlo Inzaghi dan ibu, Marina Inzaghi. Ayah Inzaghi adalah seorang pekerja di industri tekstil, sedangkan ibunya adalah pengurus rumah tangga.
Inzaghi tidak tumbuh besar seorang diri, melainkan dengan sang adik, Simone Inzaghi. Simone memiliki karier yang serupa dengan Filippo, yaitu sebagai pemain dan juga pelatih sepak bola di Italia.
Di masa-masanya saat ini, Inzaghi menjalin hubungan dengan Angela Robusti. Angela adalah seorang selebgram, perancang busana, dan juga model.
Dari hubungannya dengan Angela Robusti, Filippo Inzaghi memiliki seorang anak bernama Edoardo. Anaknya tersebut kabarnya baru saja dilahirkan pada tanggal 25 Oktober 2021 kemarin.
Filippo Inzaghi adalah salah satu fenomena dalam dunia sepak bola. Di masa depan, mungkin akan ada banyak pemain berjuluk The Next Messi atau The Next Ronaldo, tapi tidak akan ada lagi pemain berjuluk The Next Inzaghi.
Hanya akan ada satu Filippo Inzaghi, Si Raja Offside yang dinaungi keberuntungan dan insting mencetak gol luar biasa dengan segala keterbatasan yang dimilikinya.