Kemenangan 4-0 AC Milan atas Udinese memberikan angin segar bagi Sergio Conceicao, terutama berkat keputusannya yang mengejutkan untuk memainkan formasi tiga bek. Banyak penggemar Rossoneri telah lama meminta perubahan ini, namun baru kali ini sang pelatih mengabulkannya.
Alasan di Balik Keputusan Conceicao
Dalam wawancara usai pertandingan dengan Sky Italia, Conceicao menjelaskan mengapa ia tidak menerapkan sistem ini lebih awal:
“Selama jeda internasional, kami mengerjakan sistem ini. Namun, saya tidak dapat mengubahnya sebelumnya karena banyak pemain baru kembali dua hari sebelum pertandingan. Para pemain menerima ide ini dengan baik, baik dengan maupun tanpa bola, dan bek sayap kami menjadi lebih terlindungi.”
Faktor Jadwal Padat yang Tidak Diungkapkan
Yang tidak secara eksplisit disampaikan oleh Conceicao adalah bahwa sebelum jeda internasional, jadwal pertandingan Milan sangat padat, dengan laga tengah pekan hampir setiap minggu. Hal ini membuat waktu latihan sangat terbatas, sehingga sulit bagi pelatih asal Portugal tersebut untuk menerapkan perubahan taktis signifikan seperti formasi tiga bek.
Keuntungan Taktis dengan Tiga Bek
Formasi tiga bek jelas memberikan manfaat besar bagi Rossoneri:
- Perlindungan Lebih Baik untuk Bek Sayap: Theo Hernandez, yang sering mengalami kesulitan defensif, kini mendapat perlindungan tambahan sehingga bisa lebih efektif dalam menyerang tanpa khawatir meninggalkan celah besar di belakang.
- Memanfaatkan Kekuatan Bek Tengah: Hampir semua bek tengah Milan tampil bagus musim ini, sehingga formasi ini memungkinkan Conceicao memaksimalkan potensi mereka sekaligus memperkuat lini pertahanan.
- Stabilitas Pertahanan: Dengan tiga bek tengah, Milan terlihat jauh lebih solid, sesuatu yang menjadi kelemahan utama mereka sepanjang musim ini.
Apa Berikutnya untuk Milan?
Keberhasilan formasi ini melawan Udinese tentu menjadi pertimbangan penting bagi Conceicao untuk laga-laga berikutnya. Jika ia berhasil mempertahankan performa ini, formasi tiga bek mungkin akan menjadi solusi jangka panjang Milan untuk mengakhiri musim dengan kuat.
Namun, tantangan sebenarnya adalah konsistensi. Apakah Conceicao mampu mempertahankan momentum ini, atau apakah kemenangan ini hanya kebetulan semata? Pertandingan-pertandingan berikutnya akan menjadi ujian nyata bagi sang pelatih dan skuadnya.
