Berita AC Milan – Musim panas yang sibuk bagi AC Milan membawa keraguan dan ketidakpastian yang akhirnya terbukti benar, demikian yang disampaikan oleh Lorenzo Bettoni.
I Rossoneri hampir tersingkir dari fase grup Liga Champions dan hanya memenangkan satu dari lima pertandingan terakhir Serie A, menempati posisi ketiga, terpaut enam poin dari Inter Milan yang memimpin klasemen.
Awal musim memberikan harapan saat Milan memimpin klasemen Serie A setelah delapan pertandingan, meskipun kalah telak dalam derby della Madonnina melawan Inter dengan skor 5-1. AC Milan menyambut sejumlah besar wajah baru selama musim panas usai menjual Sandro Tonali ke Newcastle, mengubah total lini tengah dan serangan klub.
Kehadiran sejumlah pemain baru seperti Ruben Loftus-Cheek, Tijjani Reijnders, Yunus Musah, Samuel Chukwueze, Christian Pulisic, Noah Okafor, Luka Romero, dan Luka Jovic memberikan harapan awal, tetapi kelemahan dalam membangun skuad lambat laun mulai terlihat.
Kritik datang dari mantan pelatih Milan, Arrigo Sacchi, yang merasa khawatir dengan kurangnya rekrutan pemain Italia, kecuali kiper kedua Marco Sportiello. Meski demikian, belum ada jaminan bahwa kehadiran lebih banyak pemain Italia akan mengubah hasil di San Siro, meskipun bisa memberikan rasa identitas yang lebih tinggi bagi tim.
Selain itu, tampaknya klub kekurangan pemimpin yang berpengaruh di ruang ganti setelah kepergian Zlatan Ibrahimovic dan Paolo Maldini. Diskusi sedang berlangsung antara Gerry Cardinale dan Ibrahimovic untuk kemungkinan kembalinya sang legenda ke Milanello sebagai direktur klub atau bagian dari staf Pioli.
Selama bursa transfer musim panas, Milan mencari penyerang tengah yang bisa menggantikan absennya Giroud. Meskipun Okafor direkrut, Jovic diambil sebagai solusi terakhir di hari terakhir transfer.
Meskipun demikian, Milan tidak merekrut pemain yang lemah. Banyak dari mereka telah berkontribusi, seperti Pulisic yang mencetak empat gol dan dua assist, Reijnders yang tampil konsisten, dan Chukwueze yang mencetak gol melawan Borussia Dortmund.
Namun, klub tampaknya tidak cukup untuk kesuksesan jangka pendek, sesuai dengan kekhawatiran yang pernah diutarakan oleh Paolo Maldini.
Maldini berharap klub untuk berinvestasi lebih tinggi tanpa harus menjual pemain besar dan menargetkan bantuan yang berbeda, seperti Domenico Berardi. Namun, pemilik klub lebih memilih rekrutmen pemain muda dengan harga terjangkau, berharap dapat mengembangkan mereka dan menghasilkan profit di masa depan.
Kebijakan ini berhasil secara finansial di musim sebelumnya, tetapi saat ini, AC Milan menghadapi risiko ketidakmampuan meraih hasil penting dalam jangka pendek, terutama keberhasilan di Liga Champions.
Grup yang sulit menjadi tantangan besar bagi tim asuhan Stefano Pioli, dan keputusan mereka di pasar transfer musim panas lalu mungkin menjadi bagian dari penyebab kesulitan yang dialami AC Milan saat ini.