San Siro menjadi saksi derby yang penuh drama tadi malam antara AC Milan dan Inter Milan, di mana kedua tim harus puas berbagi poin setelah hasil imbang yang intens.
Meski Milan sempat unggul hingga menit-menit akhir, gol penyama kedudukan dari Inter di waktu tambahan membuat Rossoneri gagal meraih kemenangan ketiga berturut-turut melawan rival sekota mereka.
Pertandingan yang Penuh Peluang
Seperti yang dilaporkan oleh MilanNews, hasil imbang ini meninggalkan rasa campur aduk bagi kedua tim. Di satu sisi, Milan kecewa karena gagal mempertahankan keunggulan hingga akhir. Namun di sisi lain, Inter juga merasa kurang beruntung setelah membentur tiang gawang sebanyak tiga kali sepanjang pertandingan.
Pelatih Milan, Sergio Conceicao, mengungkapkan pandangannya dalam konferensi pers pasca-pertandingan:
“Sejujurnya, jika mereka bertanya kepada saya apakah hasil imbang ini adil, saya akan menjawab ya. Namun, saya melihat dua tanda penting: ketika saya tiba di ruang ganti, saya melihat para pemain saya sangat kecewa dan sedih, sementara ada kegembiraan yang luar biasa di antara para pemain Inter.”
Pernyataan Conceicao ini menunjukkan bahwa meskipun hasilnya berimbang, Milan menunjukkan mentalitas yang kuat dan rasa lapar untuk menang, sesuatu yang menjadi fondasi penting dalam persaingan ketat di Serie A.
Kekecewaan Fikayo Tomori dan Dukungan Kyle Walker
Salah satu pemain yang paling kecewa dengan hasil akhir adalah Fikayo Tomori. Bek asal Inggris itu, yang memilih bertahan di Milan meski mendapat tawaran dari klub lain, tampil solid sepanjang pertandingan dan berharap bisa merayakan kemenangan bersama timnya.
Namun, suasana ruang ganti yang penuh kekecewaan berubah ketika pemain baru, Kyle Walker, mengambil peran penting dalam memberikan semangat kepada rekan-rekannya. Walker, yang baru saja melakukan debutnya di San Siro, menunjukkan kepemimpinan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk menjaga moral tim tetap tinggi.
Semangat yang Kontras dengan Penampilan di Zagreb
Salah satu hal positif yang bisa diambil dari pertandingan ini adalah karakter dan semangat yang ditunjukkan oleh Milan sepanjang 90 menit. Ini sangat berbeda dengan penampilan lesu mereka beberapa hari sebelumnya saat melawan Dinamo Zagreb di Liga Champions.
Tijjani Reijnders, gelandang Milan, menyoroti pentingnya mentalitas dalam setiap pertandingan:
“Kami berjuang sebagai satu tim malam ini: itulah semangat yang seharusnya kami miliki dalam setiap pertandingan. Di Kroasia, kami tidak seperti itu. Kami harus selalu memiliki mentalitas berjuang ini, karena dengan begitu kualitas akan datang dengan sendirinya.”
Kesimpulan
Hasil imbang dalam derby ini meninggalkan pelajaran penting bagi AC Milan. Meskipun mereka gagal meraih kemenangan, semangat juang dan mentalitas yang ditunjukkan sepanjang pertandingan memberikan harapan besar bagi perjalanan mereka di musim ini.
Dengan pemain-pemain seperti Kyle Walker yang membawa pengalaman dan kepemimpinan, serta pemain muda seperti Reijnders yang terus berkembang, Milan memiliki potensi besar untuk bersaing di tiga kompetisi sekaligus.
Bagi Rossoneri, fokus berikutnya adalah menjaga konsistensi dan memastikan semangat yang sama terus hadir di setiap pertandingan. Forza Milan! 🔴⚫