Berita AC Milan – AC Milan kembali mengalami kekalahan pahit dalam laga Serie A, kalah 2-0 dari Napoli pada pertandingan tengah pekan ini. Pertandingan tersebut menegaskan sejumlah masalah taktis dan kelemahan yang terus mengganggu Rossoneri sejak awal musim.
Keunggulan Napoli dan Tantangan Tekanan Milan
Napoli, yang dipimpin Antonio Conte, menguasai jalannya pertandingan sejak awal. Menggunakan formasi dasar 4-3-3 yang bertransformasi menjadi 3-4-2-1 saat menyerang, Napoli berhasil mencetak dua gol di babak pertama.
Romelu Lukaku membuka skor dengan serangan cepat, diikuti gol Khvicha Kvaratskhelia yang memperlebar keunggulan. Struktur tekanan yang disiplin membantu Napoli menekan Milan di awal dan menciptakan peluang emas untuk mencetak gol.
Di sisi lain, AC Milan mencoba menekan Napoli dengan pola satu lawan satu yang agresif. Namun, pendekatan ini sering kali rapuh dan membuat Rossoneri rentan terhadap serangan balik. Napoli memanfaatkan celah ini dengan baik, terutama lewat penyerang ketiga mereka yang sukses membongkar pola tekanan Milan.
Masalah Lini Tengah Milan: Kurangnya Keseimbangan
Salah satu faktor utama yang memengaruhi penampilan Milan musim ini adalah ketidakefektifan Ruben Loftus-Cheek dan Yunus Musah. Kedua pemain ini belum menemukan ritme yang sesuai dalam sistem permainan Milan, yang berbeda dengan gaya serangan balik yang cocok dengan mereka.
Meskipun Christian Pulisic dan Tijjani Reijnders menunjukkan kemampuan teknis yang apik, ketidakmampuan Loftus-Cheek dan Musah untuk menunjukkan kepekaan posisi yang diperlukan menjadi sorotan.
Performa Loftus-Cheek yang menonjol hanya terlihat dalam momen-momen serangan balik, seperti yang terlihat saat menghadapi Napoli ketika ia membawa bola melewati Di Lorenzo. Sayangnya, tidak ada pemain lain yang cukup cepat mendukung serangan tersebut. Hal ini menegaskan kurangnya koordinasi dan pemahaman di lini tengah Milan.
Pertahanan AC Milan: Kombinasi yang Terus Berubah
Pertahanan Milan juga terus menjadi titik lemah. Statistik menunjukkan bahwa Milan kebobolan 69 gol di semua kompetisi musim lalu, dan musim ini tren negatif itu berlanjut dengan 11 gol dalam sembilan laga liga.
Kombinasi pertahanan yang sering berubah memperburuk situasi ini. Berbagai formasi telah dicoba, namun hasilnya belum optimal. Contoh nyatanya adalah pada pertandingan melawan Napoli, di mana kombinasi bek Thiaw, Pavlovic, dan kiper Maignan gagal menghentikan serangan Lukaku.
Kesalahan defensif dalam gol pertama menunjukkan kurangnya pemahaman dan komunikasi di lini belakang. Umpan Maignan yang kurang akurat dan pertahanan yang tidak disiplin memberi celah bagi Lukaku untuk mencetak gol.
Pelajaran dan Prospek Milan
Dengan hasil ini, AC Milan harus menghadapi kenyataan bahwa perjuangan menuju gelar Serie A musim ini semakin berat. Walaupun masih ada kesempatan dengan satu pertandingan di tangan melawan Bologna, jarak 11 poin dari Napoli sangat sulit dikejar. Stabilitas lini tengah dan perbaikan di sektor pertahanan menjadi prioritas utama.
Untuk terus mendapatkan kabar terbaru mengenai perjalanan AC Milan dan perkembangan strategi mereka ke depan, kunjungi dan ikuti berita harian di beritamilan.com. Situs ini akan memberikan analisis mendalam dan update terkini mengenai tim kesayangan Anda.