Berita

Karma untuk Donnarumma? Dulu Tinggalkan Milan, Kini Diusir PSG!

×

Karma untuk Donnarumma? Dulu Tinggalkan Milan, Kini Diusir PSG!

Sebarkan artikel ini
(Imago)

Sebuah ironi besar kini menyelimuti karier mantan kiper didikan akademi AC Milan, Gianluigi Donnarumma. Setelah mengkhianati Rossoneri dengan status bebas transfer demi bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG), kini ia justru dilaporkan dipaksa keluar oleh klub raksasa Prancis tersebut.

Kabar ini menunjukkan betapa cepatnya roda nasib berputar dalam dunia sepak bola, di mana sang pemain kini merasakan situasi yang berbalik 180 derajat.

Pesan Tegas dari Manajemen PSG

Langkah paling nyata dari PSG adalah tidak menyertakan nama Donnarumma dalam skuad untuk laga Piala Super UEFA. Menurut RMC Sport, ia juga telah diasingkan dari sesi latihan tim, sebuah perlakuan yang sangat kontras dengan statusnya sebagai pahlawan Italia di Euro 2020 dan pahlawan PSG saat meraih gelar Liga Champions musim lalu.

Perlakuan ini merupakan sinyal jelas bahwa masanya di Paris akan segera berakhir, sebuah situasi yang mungkin tidak pernah ia bayangkan saat meninggalkan Milan.

Crédit photo : AFP

Perang Urat Saraf Dimulai

Manajemen PSG telah memperingatkan Donnarumma bahwa ia tidak akan dibiarkan pergi secara gratis saat kontraknya habis. Namun, kubu sang pemain membalas dengan menegaskan bahwa ia hanya akan pindah ke klub yang ia inginkan.

Situasi ini mengingatkan pada alotnya negosiasi perpanjangan kontraknya dengan Milan dulu, namun kini dengan posisi tawar yang jauh berbeda bagi sang kiper.

Harga Jual dan Peminat dari Inggris

Dengan gaji €12 juta per musim yang menjadi alasan ia menolak perpanjangan kontrak di Milan, kini hanya klub-klub Liga Primer Inggris yang mampu menampungnya. Menurut Sky Sport Italia, PSG menginginkan biaya transfer sekitar €20-30 juta.

Manchester United, Chelsea, dan Manchester City menjadi peminat potensial. Harga jual yang relatif rendah ini tentu menjadi sebuah ironi, mengingat statusnya sebagai salah satu kiper termahal di dunia.

Sebagai penutup, kisah Donnarumma ini menjadi cerminan pahit dari loyalitas di sepak bola modern. Jika dulu para Milanisti merasa dikhianati saat ia pergi demi gaji yang lebih besar, kini sang pemain justru merasakan bagaimana rasanya saat tidak lagi diinginkan oleh klub yang ia bela meski statusnya adalah pahlawan bagi klub tersebut.

Mau mentraktir admin secangkir kopi? Silakan klik link berikut ini: https://trakteer.id/beritamilan. Forza Milan!