Keputusan Manchester City untuk meminjamkan Kyle Walker ke AC Milan pada bursa transfer Januari terus menjadi topik perdebatan, terutama setelah kekalahan City dari Real Madrid dalam babak play-off Liga Champions.
Mantan pemain seperti Wayne Rooney dan Clarence Seedorf mempertanyakan logika di balik langkah tersebut, mengingat pentingnya Walker dalam sistem permainan City selama bertahun-tahun.
Kelemahan yang Terlihat di Pertahanan City
Dalam pertandingan leg pertama di Etihad, City tampaknya berada di jalur yang benar dengan keunggulan 2-1 hingga menit ke-85, berkat dua gol dari Erling Haaland. Namun, serangan balik Real Madrid melalui Brahim Diaz dan Jude Bellingham berhasil membalikkan keadaan, membuat City kalah 3-2.
Wayne Rooney, saat menganalisis pertandingan di Amazon Prime UK, menyoroti absennya Walker sebagai salah satu faktor yang memengaruhi kekalahan City.
“Kyle Walker adalah pemain kunci bagi City selama tujuh atau delapan tahun terakhir. Sangat aneh melihat dia diizinkan untuk dipinjamkan ke AC Milan, terutama di titik musim ini ketika City sedang kesulitan,” kata Rooney.
Rooney juga mengkritik keputusan Pep Guardiola untuk mengandalkan Manuel Akanji di posisi bek kanan, yang bukan posisi naturalnya. Menurutnya, ini adalah risiko besar yang seharusnya bisa dihindari jika Walker tetap berada di skuad.

Seedorf: Walker Adalah Pemain yang Tak Tergantikan
Clarence Seedorf, mantan gelandang AC Milan yang juga menjadi komentator di Amazon Prime UK, setuju dengan Rooney. Ia menyoroti kemampuan Walker untuk memberikan stabilitas dan fleksibilitas di lini pertahanan, terutama dalam pertandingan besar seperti melawan Real Madrid.
“Walker memungkinkan tim bermain dengan cara mereka sendiri dan mampu memulihkan kesalahan atau umpan jauh. Saya masih ingat bagaimana ia menghadapi Vinicius Jr. musim lalu,” ujar Seedorf, mengacu pada duel epik antara Walker dan pemain sayap Madrid itu di semifinal Liga Champions musim sebelumnya.
Walker dikenal karena kecepatannya, kecerdasan taktis, dan kemampuan bertahan yang solid, yang membuatnya menjadi bek kanan andalan City dalam berbagai situasi sulit.
Peran Baru Walker di Milan
Setelah pindah ke AC Milan, Walker dengan cepat menjadi pemain kunci di lini pertahanan Rossoneri. Meski usianya mendekati 35 tahun, ia masih menunjukkan performa yang konsisten, bermain penuh selama 90 menit dalam dua pertandingan Serie A dan satu laga Coppa Italia.
Walker kini diharapkan untuk memulai pertandingan leg pertama play-off Liga Champions melawan Feyenoord, menambah pengalaman dan stabilitas di lini belakang Milan.

Keputusan Guardiola yang Dipertanyakan
Kepergian Walker ke Milan menimbulkan pertanyaan besar tentang strategi transfer Pep Guardiola. Walker tidak hanya seorang bek kanan yang andal, tetapi juga seorang pemimpin di ruang ganti, mengingat statusnya sebagai kapten klub.
Dengan City yang kini menghadapi tekanan besar di Liga Champions, keputusan untuk membiarkan Walker pergi tampaknya menjadi salah satu kesalahan besar yang dapat memengaruhi ambisi mereka musim ini.
Kesimpulan
Absennya Kyle Walker dari skuad Manchester City telah menciptakan celah besar di lini pertahanan mereka, yang terlihat jelas dalam kekalahan melawan Real Madrid. Kritik dari Wayne Rooney dan Clarence Seedorf menyoroti betapa pentingnya Walker bagi City, baik sebagai pemain maupun sebagai pemimpin.
Sementara itu, di AC Milan, Walker telah membuktikan bahwa ia masih memiliki banyak hal untuk ditawarkan, bahkan di usia senja kariernya. Keputusan Guardiola untuk meminjamkan Walker mungkin akan terus dipertanyakan, terutama jika City gagal mencapai target mereka di Liga Champions musim ini.