Berita AC Milan – Meski memiliki performa yang cukup menawan, Jens Petter Hauge seperti tenggelam dalam bangku cadangan AC Milan.
Namanya kerap kali tersingkir dari daftar pemain yang diturunkan oleh Stefano Pioli. Pelatih berusia 55 tahun itu justru lebih memilih untuk memainkan Castillejo maupun Krunic saat tim mengalami kebuntuan.
Padahal Hauge sejauh ini sudah melesakkan 8 gol dan 3 assist dalam 28 pertandingan bersama I Rossoneri. Bandingkan dengan baginda Castillejo yang baru mengemas 3 gol dan 4 assist dari 43 pertandingan.
Atau bandingkan lagi dengan pemain yang katanya menjadi jimat keberuntungan AC Milan, Rade Krunic, yang baru mencetak 3 gol dan 3 assist dari 39 pertandingannya untuk Milan.
Meski diperlakukan ‘tidak adil’ oleh Pioli, Jens Petter Hauge mengaku siap berjuang untuk memperebutkan tempat utama di skuad Milan musim depan.
Lebih jauh ia juga turut menyinggung Zlatan Ibrahimovic yang disebutnya memiliki standart yang tidak mungkin.
“Ibrahimovic adalah pemain sepak bola yang sangat bagus. Dia menetapkan standar yang saya pikir tidak mungkin. Ada kualitas dalam segala hal yang dia lakukan dan dia membuat anggota tim lainnya bersamanya.” buka Hauge kepada TV2.
“Yang Pertama dan terpenting, saya akan beristirahat sekarang dan mempersiapkan pertemuan dengan tim nasional. Kemudian saya mungkin akan memiliki sedikit liburan sebelum saya berbicara dengan Milan. Karena itu adalah dialog yang harus dilakukan.”
“Saya siap untuk kembali dan berjuang untuk mendapatkan tempat di tim utama. Tetapi jika mereka menginginkannya secara berbeda, maka saya harus memutuskannya.”
“Saya ingin menjadi bagian dari tim dan berkontribusi, tidak hanya dalam pelatihan saja. Ini merupakan tahun yang sangat panjang dimana banyak hal telah terjadi. Ada banyak adrenalin.”
“Ketika Anda mendapatkan waktu untuk memikirkan seberapa besar langkah yang sebenarnya saya ambil, saya sangat senang dengan tahun ini terutama pilihan yang telah saya buat.”
“Merupakan kehidupan sehari-hari yang benar-benar baru bagiku untuk berlatih dan bermain dengan beberapa profil terbesar di dunia. Milan adalah klub yang sangat besar, ini adalah kota yang hidup hampir untuk sepak bola dan sepak bola segalanya disini.”
“Sangat mudah untuk mengingat bagaimana hal-hal berakhir musim ini, tetapi saya merasa saya telah menunjukkan diriku pada level yang sama sekali baru dan saya telah ditunjukkan bahwa saya memiliki sesuatu untuk dilakukan.” pungkasnya.