Ismael Bennacer dan Tijjani Reijnders akan Jadi Jenderal Lapangan Tengah Baru Stefano Pioli

Pict. Getty Images

Berita AC Milan – AC Milan telah kesulitan menemukan keseimbangan yang tepat di lini tengah mereka musim ini. Namun, saat melawan Empoli, pelatih Stefano Pioli mungkin telah menemukan komposisi ideal untuk lini tengahnya ke depan.

Meskipun pertandingan hari Minggu bukanlah pertunjukan sepak bola spektakuler, konteks dan waktu pertandingan membuatnya dimaafkan. Dengan harus menghadapi skuad yang terpukul oleh absensi pemain karena skorsing, Milan fokus pada efisiensi.

Hasilnya, mereka mampu meraih kemenangan tipis 1-0 tanpa kebobolan, menyiapkan mereka dengan sempurna untuk pertandingan mendatang melawan Slavia Praha.

Kunci efisiensi tersebut terletak pada kemitraan di lini tengah, terutama antara Ismael Bennacer dan Tijjani Reijnders. Menurut laporan dari Gazzetta dello Sport, kemitraan ini menghasilkan 200 sentuhan bola di antara keduanya, hampir tiga kali lipat dari gabungan sentuhan kemitraan bek tengah Empoli.

Reijnders dan Bennacer menunjukkan keterampilan yang saling melengkapi dengan sempurna dalam pertandingan tersebut. Bennacer, sebagai regista, mampu membuka ruang dan mengambil risiko dengan percaya diri, didukung oleh permainan yang solid dari Reijnders, yang memiliki fleksibilitas taktis yang luar biasa.

Namun, keistimewaan terbesar dari kemitraan ini adalah kemampuan mereka untuk saling menggantikan peran tanpa kesulitan. Bennacer, dengan kepiawaiannya dalam mendistribusikan bola, turun lebih dalam untuk memberikan umpan panjang kepada Reijnders, yang kemudian mengarahkan bola ke arah rekan setimnya untuk mencetak gol.

Dengan performa yang mengesankan tersebut, kemitraan Bennacer dan Reijnders menjanjikan masa depan yang cerah bagi AC Milan. Jika mereka terus mengembangkan hubungan ini, Rossoneri memiliki fondasi yang kuat untuk membangun kesuksesan di lini tengah mereka.

Pos terkait