Ironi Transfer Reijnders: Pernyataan Moncada-Furlani Jadi Bumerang, Manajemen Tak Bisa Lagi Dipercaya?

Photo: www.imagephotoagency.it

Gelandang andalan AC Milan, Tijjani Reijnders, dilaporkan akan segera merampungkan kepindahannya ke Manchester City, sebuah kenyataan yang menjadi pengingat menyedihkan bahwa dalam sepak bola modern, tidak ada yang bisa dianggap sebagai sebuah kepastian abadi. Padahal, belum lama ini para petinggi klub dengan tegas menyatakan status penting sang pemain.

Reijnders sendiri baru bergabung dengan AC Milan dari AZ Alkmaar pada bursa transfer musim panas 2023. Ia dengan cepat tumbuh dan berkembang hingga menjadi gelandang terbaik Serie A pada musim 2024-2025 lalu, dengan torehan impresif 15 gol di semua kompetisi. Namun, kini tampaknya ia telah memainkan pertandingan terakhirnya untuk I Rossoneri, karena Manchester City telah mencapai kesepakatan untuk merekrutnya, menurut berbagai bocoran yang muncul pada Rabu (4/6/2025) pagi.

Pernyataan Tegas Moncada dan Furlani yang Kini Dipertanyakan

Banyak pihak kini kembali mengingat bagaimana Geoffrey Moncada, direktur teknik klub, dengan penuh percaya diri tampil di hadapan mikrofon DAZN sebelum pertandingan melawan Udinese pada bulan April 2025 lalu. Kala itu, ia membuat sebuah pernyataan yang sangat berani dan tegas mengenai masa depan Tijjani Reijnders bersama Milan.

Bacaan Lainnya
Giorgio Furlani
Photo: www.acmilan.com

Ketika ditanya apakah gelandang asal Belanda tersebut merupakan sosok sentral dalam rencana klub dan bagaimana masa depannya, Moncada dengan lantang menjawab: “Seratus persen bersama kami, dia sudah berada di klub paling penting di dunia, Milan. Dia telah berganti negara, dari AZ ke Milan, dan dia sudah berada di level tertinggi. Kami sangat senang dengannya.” Pernyataan Moncada tersebut, pada saat itu, seolah menutup semua spekulasi.

Selanjutnya, CEO klub Giorgio Furlani juga sempat ditanyai mengenai masa depan para pemain bintang AC Milan, termasuk Reijnders, sebelum pertandingan terakhir musim melawan Monza pada akhir Mei 2025 lalu. Berbicara kepada DAZN, Furlani menjawab pertanyaan spesifik mengenai potensi penjualan Reijnders dan mencoba untuk menunjukkan posisi klub yang kuat.

“Saya akan lebih fokus pada apa yang kami butuhkan untuk memperkuat diri, karena memang ada beberapa kesalahan dalam perencanaan skuad,” ujar Furlani. “Melihat bagaimana kami dikelola saat ini, pengorbanan [penjualan pemain bintang] tidak akan diperlukan,” tegasnya kala itu.

Realitas Pasar dan Keputusan Sulit di Era Baru

Meskipun bisa diperdebatkan bahwa pernyataan Giorgio Furlani tidak secara spesifik memberikan jaminan mutlak mengenai status satu per satu pemain, namun di sisi lain ia dengan jelas menegaskan kembali bahwa klub mampu secara finansial untuk mempertahankan para pemain bintangnya. Ini berlaku bahkan setelah kegagalan lolos ke kompetisi Eropa mana pun untuk musim 2025-2026.

Photo: acmilan.com

Namun, apa yang telah dikatakan oleh Geoffrey Moncada mengenai Reijnders beberapa waktu sebelumnya, sangatlah berbeda dan “tidak memberikan ruang untuk interpretasi lain.” Kini, dengan kesepakatan transfer Reijnders ke Manchester City yang dilaporkan mencapai €55 juta ditambah bonus (total berpotensi mendekati €70 juta), pernyataan-pernyataan tersebut terasa seperti bumerang dan menjadi pengingat pahit bagi para pendukung Il Diavolo Rosso bahwa dalam sepak bola, segalanya bisa berubah dengan sangat cepat. Keputusan ini diambil di bawah arahan pelatih baru Massimiliano Allegri dan Direktur Olahraga Igli Tare.

Perspektif Penulis:

Kepindahan Tijjani Reijnders ke Manchester City, yang kini tampaknya sudah tak terhindarkan, memang menjadi pil pahit bagi para Milanisti, terutama jika mengingat pernyataan-pernyataan optimistis dari Geoffrey Moncada dan Giorgio Furlani beberapa waktu lalu. Pernyataan Moncada yang menyebut Reijnders “100% bersama kami” dan berada di “klub paling penting di dunia” kini terasa ironis. Begitu pula dengan klaim Furlani bahwa “pengorbanan tidak akan diperlukan” untuk menutupi kegagalan musim lalu (finis ke-8 dan tanpa kompetisi Eropa). Penjualan gelandang terbaik Serie A musim 2024-2025 ini jelas merupakan sebuah “pengorbanan” besar.

Namun, di sisi lain, ini juga menunjukkan realitas sepak bola modern dan mungkin sebuah pendekatan pragmatis dari manajemen baru di bawah Massimiliano Allegri dan Igli Tare. Tawaran sebesar €55 juta plus bonus (berpotensi mencapai €70 juta) untuk pemain yang baru satu musim bersinar mungkin sulit ditolak, terutama untuk klub yang membutuhkan dana segar guna melakukan perombakan skuad secara signifikan. Ini adalah pengingat bahwa loyalitas dan pernyataan publik bisa dengan cepat tergeser oleh kebutuhan finansial dan strategi klub, sebuah pelajaran berharga bagi para penggemar tentang bagaimana bisnis sepak bola bekerja di level tertinggi. Yang pasti, kehilangan Reijnders adalah kerugian besar dari sisi teknis, dan beban berat kini ada pada Allegri dan Tare untuk memanfaatkan dana tersebut secara maksimal.


Terus setia bersama kami di Beritamilan.com untuk mendapatkan update berita AC Milan yang diulas secara lebih mendalam setiap harinya.

Pos terkait