Inter Ketar-Ketir! Milan Kini Jadi Momok Baru Nerazzurri!

Photo: acmilan.com

Musim ini mungkin menjadi salah satu yang paling mengecewakan bagi AC Milan dalam banyak aspek, tetapi ada satu hal positif yang tidak luput dari perhatian para penggemar: Rossoneri akhirnya mengakhiri rentetan mimpi buruk mereka dalam Derby della Madonnina melawan Inter Milan.

Milan tetap tak terkalahkan dalam empat pertemuan derby sejauh musim ini, membalikkan keadaan setelah periode dominasi Inter yang luar biasa.

Inter Kehilangan Momentum Derby

Dari tahun 2023 hingga 2024, Inter Milan menikmati salah satu periode tersukses dalam sejarah rivalitas mereka dengan enam kemenangan beruntun melawan Milan, termasuk kemenangan di Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions. Namun, musim ini, Nerazzurri tiba-tiba harus berjuang keras setiap kali menghadapi Rossoneri, meskipun dianggap sebagai favorit dalam setiap pertemuan.

Tammy Abraham menjadi salah satu pemain yang paling menyulitkan Inter musim ini. Setelah mencetak gol kemenangan di masa injury time dalam kemenangan dramatis 3-2 Milan di final Supercoppa Italiana, ia kembali mencetak gol dalam leg pertama semifinal Coppa Italia, mempertegas statusnya sebagai momok baru bagi tim Simone Inzaghi.

Bacaan Lainnya

Transformasi Milan: Dari Korban Menjadi Penakluk

Sulit untuk memahami bagaimana Milan berhasil membalikkan keadaan melawan Inter, terutama di musim di mana Nerazzurri menunjukkan performa lebih baik di Serie A. Banyak penggemar Milan menyalahkan mantan pelatih Stefano Pioli atas ketidakmampuan Rossoneri untuk bersaing dalam derby selama periode dominasi Inter, tetapi kepergiannya tidak sepenuhnya menjelaskan perubahan ini.

Photo: acmilan.com

Pelatih baru Paulo Fonseca dan Sergio Conceição tampaknya membawa pendekatan taktis yang berbeda, yang membuat Inter kesulitan. Conceição, khususnya, telah mencatatkan rekor tak terkalahkan dalam tiga pertemuannya melawan Nerazzurri musim ini. Namun, faktor lain juga berperan:

  1. Mentalitas Milan yang Berubah:
    Milan tampaknya bermain tanpa beban setiap kali menghadapi Inter musim ini. Keinginan untuk mengakhiri fase tragis persaingan mereka tampaknya membantu Rossoneri bermain dengan semangat dan fokus yang lebih besar.
  2. Tekanan pada Inter:
    Setelah periode sukses mereka, Inter menghadapi tekanan besar untuk terus membuktikan keunggulan mereka. Tekanan ini mungkin memengaruhi performa mereka dalam derby, terutama ketika menghadapi Milan yang bermain dengan motivasi tinggi.
  3. Kepercayaan Diri yang Mulai Pulih:
    Meskipun Inter gagal memenangkan derby musim ini, dua pertemuan terakhir menunjukkan bahwa mereka mulai menemukan kembali kepercayaan diri mereka. Dalam pertandingan Serie A bulan Februari, mereka bangkit dari ketertinggalan dan membentur tiang gawang tiga kali. Dalam leg pertama semifinal Coppa Italia, mereka berhasil menghindari kekalahan meskipun mengandalkan skuad yang terkuras.

Penentuan di Leg Kedua Semifinal Coppa Italia

Leg kedua semifinal Coppa Italia pada 23 April akan menjadi pertemuan terakhir Milan dan Inter musim ini—dan mungkin menjadi penentu dominasi baru dalam Derby della Madonnina.

Bagi Simone Inzaghi, ini adalah kesempatan terakhir untuk mematahkan kutukan derby musim ini dan menghindari mencatatkan musim tanpa kemenangan melawan Milan untuk pertama kalinya sejak 2021-2022. Sementara itu, bagi Milan, kemenangan atau hasil imbang akan semakin mengukuhkan status mereka sebagai kryptonite baru bagi Inter.

Dengan kedua tim menghadapi tekanan besar, pertemuan ini menjanjikan drama yang intens. Apakah Milan akan melanjutkan dominasi mereka, atau akankah Inter membuktikan bahwa mereka masih menjadi kekuatan utama dalam persaingan ini?

Ikuti terus berita dan analisis terbaru seputar Derby della Madonnina di Beritamilan.com.

Pos terkait