Kekalahan 1-2 dari Cremonese bukan sekadar hasil buruk di laga pembuka, melainkan sebuah cerminan bahwa AC Milan masih dihantui masalah yang sama meskipun telah melakukan perombakan besar di musim panas. Performa di atas lapangan justru terasa seperti sebuah kemunduran ke musim 2024/25.
Berikut adalah beberapa pelajaran penting dan hal-hal krusial yang bisa dipetik dari laga mengecewakan di San Siro tersebut.
Lini Tengah dan Depan yang Belum Nyetel

Masalah paling kentara terlihat di lini tengah dan depan. Tanpa kehadiran striker baru yang menjadi target utama, I Rossoneri tampak tumpul dengan Santiago Gimenez kesulitan menghadapi pertahanan rapat. Lebih dalam lagi, duet gelandang Ruben Loftus-Cheek dan Youssouf Fofana gagal memberikan kontribusi serangan yang signifikan dan justru lalai dalam bertahan pada kedua gol lawan. Kepergian Tijjani Reijnders terasa meninggalkan lubang kreativitas di ruang sempit yang belum tertutupi.
Debut Gemilang Modric Tak Terbantu

Di tengah performa kolektif yang mengecewakan, debut Luka Modric menjadi satu-satunya titik terang. Gelandang veteran Kroasia ini tampil memukau dan menjadi pemain terbaik di lapangan dengan visi bermain, umpan-umpan berkelas, dan etos kerja yang tinggi. Sayangnya, penampilan gemilangnya seolah sia-sia karena tidak mendapat dukungan sepadan dari rekan-rekan satu timnya.
Ketergantungan pada Leao dan Debut Sulit Estupinan

Pertandingan ini juga kembali menegaskan bahwa kreativitas serangan Il Diavolo Rosso masih terlalu bergantung pada seorang Rafael Leao. Ketika Leao tidak bermain, belum ada pemain lain yang mampu memberikan dampak serupa. Di sisi lain lapangan, debut Pervis Estupinan berjalan kurang mulus. Meskipun menyumbang satu asis untuk gol Pavlovic, pemain asal Ekuador itu tampak masih membutuhkan lebih banyak waktu untuk beradaptasi dengan tim dan ritme permainan Serie A.
Analisis mendalam dari laga ini membawa kita pada satu kesimpulan, sejalan dengan pepatah ‘pakaian baru tidak mengubah orangnya’. Meskipun Milan telah mendatangkan banyak pemain baru, masalah fundamental dalam sistem permainan dan mentalitas tim tampaknya masih belum teratasi. Tanpa perbaikan di level fondasi, pergantian pemain saja tidak akan cukup.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di Beritamilan.com.