Inilah Alasan Kenapa VAR Tak Bisa Batalkan Kartu Merah Fikayo Tomori Saat Melawan Empoli

Red Card, Fikayo Tomori
Red Card, Fikayo Tomori

Salah satu momen kontroversial dalam kemenangan AC Milan atas Empoli adalah kartu merah yang diberikan kepada Fikayo Tomori. Keputusan ini menjadi sorotan karena melibatkan situasi yang rumit terkait aturan VAR dan posisi offside.

Berikut adalah penjelasan lengkap insiden tersebut, seperti yang dirangkum dari laporan La Gazzetta dello Sport.


Apa yang Terjadi?

Empoli melancarkan serangan balik cepat, dan bola diarahkan kepada Lorenzo Colombo, pemain pinjaman Milan yang bermain untuk Empoli. Pada momen itu, Colombo diduga berada dalam posisi offside, tetapi wasit Luca Pairetto dan hakim garis membiarkan permainan berlanjut, sesuai protokol VAR.

Ketika Colombo menerima bola, Fikayo Tomori mencoba menghentikannya dengan melakukan tekel. Namun, tekel tersebut dianggap sebagai pelanggaran karena Tomori tidak mendekati bola dan menjatuhkan Colombo, yang sedang dalam situasi menyerang.

Pairetto langsung memberikan kartu kuning kedua, yang secara otomatis berarti kartu merah bagi bek Milan tersebut.


Mengapa Kartu Merah Tidak Dibatalkan?

Tomori dan para pemain Milan memprotes keras keputusan tersebut, meminta intervensi VAR untuk memeriksa posisi offside Colombo. Namun, ada aturan yang jelas dalam situasi ini:

  1. VAR Tidak Bisa Membatalkan Kartu Kuning
    VAR hanya dapat digunakan untuk meninjau insiden yang mengarah pada kartu merah langsung, penalti, atau kesalahan identitas pemain. Dalam kasus ini, kartu kuning kedua Tomori tidak dapat dibatalkan oleh VAR, bahkan jika pelanggaran tersebut terjadi setelah situasi offside.
  2. Offside Tidak Mempengaruhi Kartu Kuning
    Meskipun Colombo berada dalam posisi offside, pelanggaran Tomori tetap dihukum dengan kartu kuning. Hal ini karena wasit membiarkan permainan berlanjut sesuai protokol VAR, dan keputusan untuk memberikan kartu kuning didasarkan pada tindakan pelanggaran itu sendiri, bukan pada posisi offside.
  3. Protokol VAR
    VAR hanya akan memeriksa posisi offside jika Colombo mencetak gol atau menghasilkan peluang yang signifikan. Dalam hal ini, karena pelanggaran terjadi sebelum hasil akhir tercipta, VAR tidak berperan dalam membatalkan keputusan kartu kuning kedua Tomori.

Mengapa Keputusan Ini Kontroversial?

Kejadian ini memicu perdebatan karena banyak yang merasa bahwa aturan VAR seharusnya lebih fleksibel dalam situasi seperti ini. Jika Colombo memang dalam posisi offside, maka pelanggaran Tomori bisa dianggap tidak relevan, dan kartu kuning kedua seharusnya tidak diberikan.

Namun, aturan FIFA saat ini tidak memperbolehkan wasit untuk membatalkan kartu kuning kedua, meskipun insiden tersebut dipengaruhi oleh situasi offside. Hal ini menunjukkan adanya kekakuan dalam protokol VAR yang sering menjadi bahan kritik.


Dampak pada Pertandingan

Kartu merah Tomori membuat AC Milan harus bermain dengan 10 orang, tetapi mereka berhasil mempertahankan keunggulan dan akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 2-0. Meskipun demikian, insiden ini menjadi salah satu poin pembicaraan utama setelah pertandingan, terutama di kalangan penggemar dan media.

Photo: acmilan.com

Kesimpulan

Keputusan untuk memberikan kartu merah kepada Fikayo Tomori adalah hasil dari penerapan aturan yang ketat dalam sepak bola modern. Meskipun banyak yang merasa bahwa situasi ini tidak adil, wasit hanya menjalankan protokol yang ada.

Insiden ini sekali lagi menyoroti perlunya evaluasi lebih lanjut terhadap penggunaan VAR dan bagaimana aturan dapat disesuaikan untuk menghindari keputusan kontroversial di masa depan.

Bagi AC Milan, ini adalah pelajaran penting dalam menghadapi situasi sulit di lapangan, dan mereka patut diapresiasi karena tetap mampu meraih tiga poin meskipun bermain dengan 10 pemain.

Pos terkait