Inilah 5 Hal yang Dapat Kita Pelajari dari Kemenangan Milan atas Juventus di Supercoppa Italiana

Photo: acmilan.com

Pertandingan semifinal Supercoppa Italiana antara AC Milan dan Juventus menjadi sorotan, terutama karena laga ini adalah debut pelatih baru Milan, Sergio Conceição.

Meski hanya memiliki sedikit waktu untuk mempersiapkan tim, Conceição berhasil membawa Milan meraih kemenangan 2-1 dalam pertandingan yang penuh drama dan perubahan taktik.

Berikut adalah lima pelajaran penting dari kemenangan tersebut.


1. Kisah Dua Babak

Photo: acmilan.com

Pertandingan ini benar-benar mencerminkan dua wajah Milan: lambat dan ceroboh di babak pertama, tetapi penuh energi dan agresif di babak kedua. Di babak pertama, Milan masih terlihat seperti tim di bawah asuhan pelatih sebelumnya, Paulo Fonseca, dengan permainan yang datar, kurang kreativitas, dan membiarkan Juventus mengontrol jalannya pertandingan.

Bacaan Lainnya

Namun, setelah jeda, Milan berubah total. Intensitas meningkat, umpan-umpan lebih cepat, dan para pemain terlihat lebih agresif dalam menekan lawan. Perubahan ini mencerminkan ciri khas Conceição, yang dikenal dengan pendekatan penuh gairah dan energinya di Porto.

Meskipun gol-gol yang dicetak Milan tidak spektakuler, mereka mencerminkan peningkatan performa tim secara keseluruhan. Bahkan, Milan memiliki peluang untuk mencetak gol ketiga, tetapi penyelesaian akhir yang kurang maksimal membuat skor tetap 2-1.


2. Malick Thiaw Bersinar, Tomori Pilihan Tepat

Photo: juventus.com

Fikayo Tomori kembali ke starting XI, menggantikan Matteo Gabbia, dan meskipun keputusan ini sempat dipertanyakan, Tomori tampil solid sepanjang pertandingan. Ia hanya melakukan satu kesalahan kecil yang nyaris dimanfaatkan oleh Dusan Vlahovic, tetapi selain itu, ia bermain dengan tenang dan efektif.

Namun, bintang pertahanan Milan malam itu adalah Malick Thiaw. Bek muda asal Jerman ini tampil luar biasa, menunjukkan ketenangan dalam bertahan dan keberanian membawa bola ke depan. Di usia 23 tahun, Thiaw terus berkembang dan menunjukkan potensi besar untuk menjadi pilar pertahanan Milan di masa depan.


3. Performa Campuran dari Theo Hernandez

Photo: acmilan.com

Theo Hernandez mengalami malam yang sulit. Di babak pertama, ia tampil buruk, terutama pada gol pembuka Juventus. Theo salah posisi dan gagal mengantisipasi pergerakan Kenan Yildiz, yang dengan mudah mencetak gol.

Kesalahan lainnya datang di awal babak kedua, ketika Theo gagal memanfaatkan peluang emas dari jarak dekat, menendang bola melambung di atas mistar gawang. Namun, setelah itu, ia mulai menunjukkan peningkatan performa. Theo lebih aktif menyerang dan memberikan kontribusi besar dalam menjaga keunggulan Milan di menit-menit akhir.

Di bawah Conceição, Theo mungkin akan mendapatkan lebih banyak kebebasan untuk menyerang, sesuatu yang kurang terlihat di era Fonseca. Namun, ia tetap perlu meningkatkan konsistensinya agar bisa menjadi ancaman yang lebih besar bagi lawan.


4. Pergantian Pemain yang Mengubah Permainan

Photo: acmilan.com

Salah satu keputusan kunci yang diambil Conceição adalah mengganti Ismael Bennacer dengan Yunus Musah di awal babak kedua. Bennacer terlihat ceroboh dan kurang efektif, sedangkan Musah membawa energi baru ke lini tengah Milan. Kemampuan Musah menggiring bola ke depan dan menekan lawan sangat membantu tim menguasai permainan.

Selain itu, masuknya Tammy Abraham untuk menggantikan Alex Jimenez juga memberikan dampak positif. Abraham sering memenangkan duel melawan bek Juventus dan menjadi ancaman dalam serangan balik. Meski tidak mencetak gol, kontribusinya sangat penting dalam menciptakan ruang bagi pemain lain.

Pergantian pemain lainnya, seperti Matteo Gabbia dan Filippo Terracicano di menit-menit akhir, juga membantu Milan mempertahankan keunggulan. Blok krusial dari Gabbia pada peluang terakhir Juventus menjadi salah satu momen penting dalam pertandingan.


5. Milan yang Berubah

Photo: acmilan.com

Selain perubahan taktik, kemenangan ini juga menunjukkan perubahan mentalitas dalam tim. Di bawah Fonseca, Milan sering terlihat tidak terorganisir dan kurang semangat, tetapi di bawah Conceição, ada rasa kebersamaan yang lebih kuat.

Setelah pertandingan, para pemain merayakan kemenangan dengan penuh semangat, menunjukkan bahwa tim ini mulai menemukan identitas baru mereka. Conceição tampaknya berhasil menyuntikkan energi dan motivasi yang dibutuhkan Milan untuk bangkit dari keterpurukan.


Kesimpulan

Debut Sergio Conceição bersama AC Milan mungkin tidak sempurna, tetapi kemenangan atas Juventus adalah langkah awal yang menjanjikan. Babak pertama yang buruk menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi babak kedua memberikan gambaran tentang potensi tim ini di bawah asuhan pelatih asal Portugal tersebut.

Dengan final Derby della Madonnina melawan Inter Milan yang semakin dekat, Milan harus terus meningkatkan performa mereka. Namun, jika mereka bisa mempertahankan intensitas dan semangat yang ditunjukkan di babak kedua, Rossoneri memiliki peluang besar untuk meraih trofi Supercoppa Italiana.

Pos terkait