Berita AC Milan – Zlatan Ibrahimovic, yang kini menjabat sebagai Penasihat Senior untuk RedBird Capital dan AC Milan, menunjukkan perubahan sikap yang signifikan menjelang Derby della Madonnina melawan Inter.
Berbeda dengan pendekatannya sebelum pertandingan melawan Liverpool, yang terkesan santai dan bercanda, pernyataan Ibra sebelum laga penting tersebut lebih hati-hati dan rendah hati.
Sikap yang Berubah Seiring Tekanan
Sebelum laga melawan Liverpool, Ibrahimovic, yang dikenal dengan gaya bicara penuh percaya diri, bercanda tentang menjadi “bos segalanya.” Namun, pendekatan ini tidak sepenuhnya diterima oleh semua pihak, terutama oleh para penggemar yang mengharapkan transparansi dan keseriusan dalam menghadapi tantangan besar musim ini.
Seperti yang dilaporkan oleh MilanNews, transformasi ini terlihat jelas saat Ibra menjelang derby melawan Inter. Ia menghindari komentar bombastis dan memilih untuk lebih fokus pada tim, dengan mengatakan, “Yang penting adalah tim dan Milan, bukan saya… Ini bukan pertunjukan satu orang.”
Pernyataan ini menunjukkan perubahan dari retorika sebelumnya tentang “singa dan anak kucing” menjadi lebih sederhana dan realistis.
Dinamika Baru di Balik Meja
Sebagai pesepakbola, Ibrahimovic memiliki kebiasaan mengekspresikan karakternya melalui performa di lapangan. Namun, peran barunya di manajemen memaksanya untuk beradaptasi dengan pendekatan yang lebih diplomatis dan berbasis hasil.
Ketidakhadirannya dalam beberapa pertandingan besar, termasuk laga melawan Lazio dan Liverpool, menambah tekanan terhadap perannya di klub.
Isu pertikaian dengan mantan pemain dan petinggi Milan, Zvonimir Boban, serta rumor hubungan yang tidak harmonis dengan manajemen klub, membuat posisinya semakin dipertanyakan.
Namun, hasil positif di derby melawan Inter, dengan AC Milan meraih kemenangan penting, memberikan ruang napas bagi Ibrahimovic untuk menyesuaikan diri lebih lanjut dalam perannya di belakang layar.
Langkah Positif untuk Masa Depan
Perubahan sikap Ibrahimovic ini bisa menjadi tanda bahwa ia tengah belajar menyesuaikan diri dengan dunia manajerial yang lebih formal dan penuh dinamika. Menjelang laga-laga besar, ia memilih untuk lebih bijak dan fokus pada pentingnya tim, bukan lagi pada sorotan individu.
Hasil kemenangan dalam derby tentu menjadi penyejuk di tengah tekanan besar, dan kemungkinan besar akan memberikan fondasi yang kuat bagi peran Ibrahimovic di AC Milan ke depannya.