Kekalahan bukanlah akhir dari segalanya melainkan sebuah cermin jujur yang memperlihatkan retakan-retakan kecil yang selama ini tersembunyi di balik kemenangan. Cermin itulah yang kini harus ditatap lekat-lekat oleh AC Milan setelah upaya mereka mempertahankan gelar Supercoppa Italiana terhenti di rintangan pertama.
Bermain di King Saud University Stadium, Rossoneri harus mengakui keunggulan Napoli dengan skor 2-0. Gol dari David Neres di akhir babak pertama dan Rasmus Hojlund di awal babak kedua memastikan tiket final bagi Partenopei, sekaligus menyisakan banyak pekerjaan rumah bagi Massimiliano Allegri.
Malam Bencana bagi De Winter dan Maignan
Dua pemain bertahan Milan, Koni De Winter dan Mike Maignan, menjadi sorotan utama karena performa yang jauh dari kata memuaskan. Keduanya terlibat langsung dalam proses terjadinya dua gol Napoli.
- Gol Pertama (David Neres): Enam menit sebelum jeda, De Winter membiarkan Hojlund memutar badan terlalu mudah untuk melepaskan umpan silang. Maignan menepis bola tersebut, namun justru mengarah ke David Neres yang dengan mudah mencetak gol ke gawang kosong.
- Gol Kedua (Rasmus Hojlund): Di menit ke-64, Hojlund kembali memenangkan duel lari dan fisik melawan De Winter. Striker Denmark itu kemudian melepaskan tembakan dari sudut sempit yang gagal diantisipasi Maignan di tiang dekat.
Peluang Emas Terbuang Percuma

Sebelum bencana terjadi, Milan sebenarnya memiliki momen untuk memimpin. Alexis Saelemaekers, yang baru memperpanjang kontrak, tampil energik namun kurang klinis.
- Serangan Balik Gagal: Milan mendapatkan situasi 3-lawan-2 yang dipimpin Saelemaekers. Namun, umpannya justru berada di belakang Christopher Nkunku, membuat striker Prancis itu gagal mengarahkan bola ke gawang.
- Blunder Maignan: Di babak pertama, Maignan juga sempat membuat panik ketika menjatuhkan bola tendangan sudut meski sudah memegangnya dengan dua tangan, beruntung tembakan Elmas masih melebar.
Tensi Tinggi dan Perubahan Taktik
Pertandingan berjalan panas dengan beberapa insiden fisik, termasuk tekel keras antara Rabiot-Politano dan ketegangan antara McTominay-Tomori di akhir laga.
Allegri mencoba bereaksi dengan memasukkan Youssouf Fofana, Zachary Athekame, dan Luka Modric, serta mengubah formasi menjadi 4-3-3, namun upaya tersebut terlambat. Kini, Milan hanya memiliki Serie A sebagai fokus utama, dengan keraguan mengenai kedalaman skuad yang kembali mencuat.
Ingin mentraktir penulis secangkir kopi? Silakan KLIK DISINI.





