AC Milan mencatatkan kemenangan luar biasa atas rival sekota mereka, Inter Milan, dalam final Supercoppa Italiana 2025 di Stadion Al-Awwal Park, Riyadh. Setelah tertinggal 0-2, Milan bangkit dengan inspirasi dari Rafael Leao untuk menang 3-2 di masa tambahan waktu, mengakhiri dominasi Inter dalam kompetisi ini.
Jalannya Pertandingan
Babak Pertama:
Inter membuka laga dengan dominasi dan peluang emas. Lautaro Martinez hampir mencetak gol di awal melalui umpan panjang Alessandro Bastoni, namun usahanya digagalkan oleh kombinasi solid Malick Thiaw dan Mike Maignan. Di sisi lain, Milan mencoba menyerang balik, tetapi penyelesaian Tijjani Reijnders melenceng.
Inter akhirnya memecah kebuntuan pada menit ke-45. Berawal dari lemparan cepat Federico Dimarco, bola diteruskan oleh Henrikh Mkhitaryan kepada Mehdi Taremi, yang kemudian mengoper ke Lautaro. Sang kapten Inter melewati Thiaw dan mencetak gol ke sudut bawah, mencatatkan gol keempatnya di Supercoppa Italiana, menyamai rekor Paulo Dybala.

Babak Kedua:
Inter menggandakan keunggulan hanya semenit setelah jeda. Mehdi Taremi menunjukkan kontrol luar biasa atas umpan panjang sebelum menaklukkan Maignan dengan tembakan ke sudut bawah, membuat skor menjadi 2-0.
Namun, masuknya Rafael Leao mengubah dinamika permainan. Pada menit ke-52, ia dijatuhkan oleh Mkhitaryan untuk tendangan bebas yang dieksekusi Theo Hernandez. Tendangan keras Theo mengejutkan Yann Sommer di tiang dekat, memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1.
Milan terus menekan. Leao kembali menjadi ancaman utama, memberikan umpan matang kepada Reijnders, tetapi Bastoni melakukan blok krusial dengan wajahnya untuk menyelamatkan gawang Inter. Tidak lama kemudian, Sommer menggagalkan sundulan Alvaro Morata yang nyaris menyamakan kedudukan.
Gol penyama akhirnya datang pada menit ke-80. Leao kembali berperan, kali ini mengirim bola kepada Theo Hernandez, yang memberikan umpan matang untuk Christian Pulisic. Pemain Amerika itu dengan tenang menaklukkan Sommer dari jarak 12 yard, membuat skor menjadi 2-2.

Masa Tambahan Waktu:
Ketika laga tampaknya akan berlanjut ke adu penalti, Milan melancarkan serangan terakhir mereka. Pada menit ke-93, Leao berlari ke arah umpan terobosan dari Pulisic di sisi kanan dan mengirim umpan silang mendatar kepada Tammy Abraham, yang dengan mudah mencetak gol kemenangan dari jarak dekat.
Kemenangan ini tidak hanya memastikan trofi pertama Milan di bawah pelatih baru Sérgio Conceição, tetapi juga mempertegas karakter tim yang mampu bangkit dari situasi sulit.
Statistik Pertandingan
Inter 2-3 Milan
- Pencetak Gol:
- Lautaro Martinez 45’ (I), Mehdi Taremi 46’ (I)
- Theo Hernandez 52’ (M), Christian Pulisic 80’ (M), Tammy Abraham 93’ (M)
Starting XI:
- Inter: Sommer; Bisseck, De Vrij (Darmian 85’), Bastoni; Dumfries, Barella (Frattesi 85’), Calhanoglu (Asllani 35’), Mkhitaryan (Zielinski 65’), Dimarco (Carlos Augusto 65’); Taremi, Lautaro Martinez
- Milan: Maignan; Emerson Royal (Calabria 87’), Thiaw, Tomori, Theo Hernandez; Musah (Loftus-Cheek 77’), Fofana; Jimenez (Leao 50’), Reijnders (Abraham 77’), Pulisic; Morata
Kesimpulan
Kemenangan ini menjadi momentum besar bagi Milan di bawah Conceição, sekaligus mengakhiri dominasi Inter di Supercoppa Italiana. Rafael Leao tampil sebagai pahlawan dengan kontribusi langsung pada ketiga gol Milan, sementara Tammy Abraham memastikan kemenangan dramatis dengan golnya di masa tambahan waktu.
Bagi Inter, kekalahan ini menjadi pukulan telak setelah sempat unggul 2-0, meskipun mereka tetap menunjukkan kualitas sebagai salah satu tim terkuat di Italia.
Supercoppa Italiana 2025 akan dikenang sebagai salah satu Derby della Madonnina terbaik sepanjang masa.