Berita AC Milan – Hernan Crespo ternyata masih menyimpan luka lamanya di ajang final Liga Champions 2005 melawan Liverpool di Istambul.
Kala itu pemain sepak bola asal Argentina itu mampu mencetak 2 gol untuk membawa Milan unggul 3-0 di babak pertama atas The Reds. Namun sayang, di babak kedua I Rossoneri kolaps dan mampu disusul Liverpool dengan skor 3-3.
Pertandingan pun akhirnya berlanjut sampai babak adu penalti. Nahas bagi Milan, mereka mesti merelakan gelar Liga Champions yang sudah berada di depan mata karena Jerzy Dudek sukses mementahkan tendangan penalti Andriy Shevchenko.
Meskipun 2 musim kemudian AC Milan sukses membalaskan dendamnya ke Liverpool di Athens, Crespo merasa Milan perlu untuk kembali menunjukkan superioritasnya atas kubu Anfield.
“Sebuah luka menganga untuk saya… Anda telah melihat jadwal. Pertandingan pertama: Liverpool-Milan. Apakah Anda tahu apa yang ada di ingatan saya? Istambul.” buka Crespo kepada La Gazzetta dello Sport.
“Saya mencetak dua gol, di akhir babak pertama kami menang 3-0 dan kemudian kami mengalami comeback yang absurd dan kalah adu penalti. Aku, malam itu, tidak pernah melupakannya.”
“Jadi saya meminta kepada para pemain Pioli: beri saya pertandingan ulang, kalahkan Liverpool di Anfield, tunjukkan kepada mereka siapa Milan!”
“Saya tahu bahwa pada tahun 2007 Rossoneri telah membalas dendam dengan merebut Liga Champions melawan The Reds, tetapi mengulangi superioritas mereka tidak ada salahnya.” terangnya.
Hernan Crespo kemudian berbicara panjang lebar mengenai perkembangan AC Milan saat ini. Berikut adalah petikan wawancaranya kepada harian Gazzetta:
Tentang AC Milan Scudetto:
“Milan siap memenangkan Scudetto. Bahkan jika tidak diunggulkan dan jika yang lain telah menghabiskan lebih banyak uang. Rossoneri telah membuat kampanye yang cerdas. Di sisi lain, teman saya Maldini tahu banyak tentang sepak bola dan, jika Anda melihat tim yang dia buat, Anda akan mendapat konfirmasi.”
Tentang situasi penjaga gawang:
“Gianluigi Donnarumma sangat bagus. Tapi, Mike Maignan tidak akan membuat kita menyesali kepergian Gigio. Maignan memiliki fisik, refleks yang cepat, keberanian, dan kepribadian.”
Tentang lini pertahanan:
“Itu sangat solid. Dan selalu proaktif. Dan kemudian ada seseorang seperti Florenzi yang selalu bisa mengambil alih, jangan lupakan itu. Theo, ketika dia berada di hari terbaiknya, dan dia sering melakukannya, menjadi pemain sayap tambahan. Calabria telah membuat kemajuan luar biasa berkat ajaran Pioli dan kesabaran para manajer yang percaya padanya.”
Tentang sektor lini tengah:
“Secara teori, dua starter seharusnya adalah Kessie dan Bennacer. Tetapi dengan Cagliari, itu adalah dominasi berkat Tonali dan Krunic. Pioli telah membuat mereka dapat bergantian, itu adalah jasa besarnya.”
“Mereka menekan, menggerakkan pusat gravitasi ke depan, memainkan sepakbola modern dan berani: mampu menahan dan memulai kembali.”
Tentang gelandang serang:
“Saya sangat menyukai Diaz. Dia memiliki kualitas, kaki dan ide yang bagus. Yang penting adalah Anda tidak berpikir Anda telah menjadi fenomena, saya mengenal anak muda dengan baik dan saya tahu ini adalah risiko.”
“Leao adalah talenta lain yang tidak boleh lengah, jika tidak dia akan kehilangan fokus. Dan kemudian Messias tiba yang memiliki hits terkenal dan tidak masalah bahwa dia belum pernah ke klub besar: jika ada yang bagus, dia bagus di Crotone atau di San Siro.”
Tentang sektor striker:
“Ini fantastis, striker berpengalaman, fisik dan karisma. Mereka menyeret tim dengan sekali pandang. Giroud banyak bergerak dan mematikan di area tersebut.”
“Saya tidak perlu memberi tahu Anda tentang Ibrahimovic. Satu-satunya kebingungan menyangkut kondisi fisik: jika mereka baik-baik saja, tidak ada masalah.”
“Orang bertanya-tanya apakah mereka bisa bermain berdampingan: pemain bagus selalu bisa. Saya pikir, bagaimanapun, lebih logis untuk memikirkan pergantian, ada juga komitmen Liga Champions.”
Tentang hal yang masih harus diperbaiki:
“Dari sudut pandang permainan, ini sudah pada level yang bagus. Pada level mental, akan ada lebih banyak tekanan karena ada Liga Champions juga.”
“Pertandingan Eropa selalu menegangkan, saya katakan ini dari pengalaman. Pioli, yang menurut saya telah melakukan pekerjaan luar biasa dan harus lebih dipertimbangkan oleh para kritikus, akan memiliki tugas mengelola kekuatan dan memikirkan pergantian yang bijaksana.”
Bisakah Milan memenangkan Liga Champions?
“Saya mengatakan bahwa Anda tidak boleh menetapkan batasan. Serie A, betapapun panjang dan melelahkannya, lebih cocok dengan karakteristik Rossoneri yang belum memiliki pengalaman internasional untuk membidik tujuan maksimal. Tapi, terkadang, ada momen yang menjadi ajaib.” pungkas Crespo.
Hernan Crespon sendiri hanya satu musim membela AC Milan, tepatnya pada musim 2004/2005. Namun dalam tempo singkatnya itu ia sudah menjadi salah satu pemain favorit AC Milan dan ia sendiri sudah jatuh hati kepada Milan.
Fakta bahwa dia mantan pemain Inter Milan, tidaklah menghalangi hal tersebut karena Crespo juga tidak terlalu sukses disana. Selama membela panji Rossoneri, Crespo berhasil tampil dalam 40 pertandingan dengan koleksi 17 gol dan 3 assist.
Saat ini Hernan Crespo bekerja sebagai pelatih dari tim raksasa sepakbola Brazil, Sao Paulo. Sayang, saat ini klubnya masih terjerembab di peringkat 14 klasemen Serie A Brazil.
Pertandingan antara Liverpool vs AC Milan sendiri akan berlangsung pada tanggal 16 September 2021. Pada laga pembuka ini, Il Diavollo Rosso akan bertandang ke Stadion Anfield.