Berita AC Milan – AC Milan harus puas dengan hasil imbang dramatis 3-3 melawan Cagliari, meski sempat unggul berkat dua gol dari Rafael Leao dan satu gol dari Tammy Abraham.
Namun, Gabriele Zappa mencetak gol penyeimbang di menit-menit akhir, membuat tuan rumah berhasil memaksa Milan berbagi poin.
Rafael Leao Kembali Bersinar dengan Dua Gol
Leao, yang mencetak dua gol dalam laga ini, tampil sebagai andalan Milan setelah kemenangan 3-1 atas Real Madrid di Liga Champions. Pemain internasional Portugal itu menyamakan kedudukan dengan gol lob indah setelah assist cermat dari Tijjani Reijnders.
Kemudian, ia mencetak gol keduanya setelah melewati penjaga gawang Alen Sherri, mencatat gol ke-50-nya di Serie A dan menunjukkan performa impresif yang lama dinanti.
Tantangan Bagi Milan Tanpa Morata dan Beberapa Pemain Kunci
Kondisi Milan semakin menantang dengan absennya sejumlah pemain kunci, termasuk Alvaro Morata yang mengalami cedera kepala saat latihan.
Striker muda Francesco Camarda, yang baru berusia 16 tahun, mendapat kesempatan langka bermain di Serie A sebagai pengganti.
Meskipun tampil berani, Milan kesulitan menjaga keunggulan di tengah absennya para pemain utama seperti Ismael Bennacer, Luka Jovic, dan Tammy Abraham yang belum sepenuhnya fit.
Aksi Berbalas Gol Hingga Akhir
Cagliari langsung unggul di awal laga saat Nadir Zortea memanfaatkan tendangan sudut yang disambutnya dengan tembakan ke pojok bawah gawang.
Namun, AC Milan segera menyamakan kedudukan dan bahkan membalikkan skor melalui aksi impresif Leao. Abraham sempat memperlebar keunggulan Milan, tetapi pertahanan Milan gagal mempertahankan keunggulan ini.
Di akhir pertandingan, Gabriele Zappa tampil sebagai penyelamat bagi Cagliari, mencetak gol penyeimbang yang membuat laga berakhir 3-3.
Evaluasi untuk Milan: Konsistensi Masih Menjadi PR Besar
Hasil ini menjadi peringatan bagi Milan bahwa tim masih perlu memperbaiki konsistensi di Serie A. Setelah kemenangan besar di Liga Champions, hasil imbang ini menyoroti pentingnya kedalaman skuad dan kesiapan menghadapi tim-tim yang lebih defensif di liga domestik.
Fonseca dan tim perlu merumuskan strategi untuk menjaga momentum positif, terlebih saat menghadapi lawan-lawan yang berjuang keluar dari zona degradasi seperti Cagliari.