Berita AC Milan -Kontroversi mewarnai pertandingan antara Udinese dan AC Milan pada Sabtu malam, setelah kiper Milan, Mike Maignan, meninggalkan lapangan akibat dugaan pelecehan rasis yang diarahkan kepadanya oleh sejumlah pendukung Udinese di Dacia Arena.
Namun, sebagian pendukung Udinese menolak klaim tersebut, mengklaim bahwa tidak ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa pelecehan rasis terjadi. Sejumlah kecil penggemar merasa bahwa situasi ini telah dibesar-besarkan, dan mereka mengecam pemberitaan media dan pernyataan yang menurut mereka tidak didukung oleh bukti.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh grup pendukung Udinese Amacord pada hari Minggu, mereka menyatakan keraguan mereka terhadap kejadian tersebut. Pernyataan tersebut menyebutkan keberadaan sejumlah kamera keamanan, mikrofon, dan petugas lapangan, namun mereka mempertanyakan kenapa hanya Maignan yang mendengar pelecehan tersebut.
“Lima puluh kamera keamanan, mikrofon, ofisial, dan satu-satunya yang mendengar pelecehan rasis misterius ini adalah Maignan?” ungkap pernyataan Amacord. Mereka juga merujuk pada status hukum Gianni Infantino, Presiden FIFA, yang saat ini sedang dalam penyelidikan terkait dugaan menghasilkan uang dari sepak bola.
Pernyataan ini mencoba menggugah keraguan terhadap kesaksian Maignan dan menantang untuk menunjukkan bukti konkret. Walikota Udinese, Alberto Felice De Toni, telah mendukung Maignan dan klub berupaya menerapkan larangan seumur hidup bagi penggemar yang terlibat dalam pelecehan.
Beberapa video terkini juga memperlihatkan beberapa teriakan suporter Udinese di belakang gawang Maignan meneriakkan umpatan rasis kepada sang kiper dengan bunyi ‘Negr* di M*rda!”, sebagaimana terlihat di video berikut ini:
*video of racism to maignan*
absolutely not acceptable. how is this still happening in 2024. pic.twitter.com/x0ZmOhJtKr
— Inside Milan (@_InsideMilan) January 22, 2024
Bantahan grup pendukung Udinese atas pelecehan rasial yang diterima Mike Maignan adalah bentuk dari kebodohan mereka yang menutup diri atas perilaku rasial menjijikan yang seharusnya dibuang jauh dari dunia sepak bola.