Giroud Kenang Momen dengan Maldini: “Saya Tunjukkan Tidak Ada Kutukan Nomor 9 di Milan!”

@acmilan.com

Mantan penyerang andalan AC Milan, Olivier Giroud, yakin bahwa ia telah sepenuhnya berhasil menghilangkan mitos mengenai “kutukan nomor punggung 9” di klub. Ia mengenang kembali perbincangannya dengan sang legenda, Paolo Maldini, saat pertama kali bergabung dengan I Rossoneri.

Tidak mungkin bagi para penggemar untuk melupakan kontribusi besar yang telah diberikan oleh Olivier Giroud selama tiga tahun masa baktinya bersama AC Milan. Ia berhasil mencetak gol-gol krusial dalam pertandingan-pertandingan besar dan menjadi bagian yang sangat penting dari tim yang sukses memenangkan gelar Scudetto pada musim 2021-2022, mengakhiri paceklik gelar liga selama lebih dari 10 tahun.

Meskipun diyakini bahwa AC Milan sebenarnya sempat menawarkan perpanjangan kontrak kepada Giroud untuk tetap bertahan di klub pada tahun lalu, pemain internasional Prancis tersebut pada akhirnya memutuskan bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk mengakhiri karier bermainnya di Eropa. Ia kemudian pindah ke seberang Samudra Atlantik untuk bergabung dengan klub Los Angeles FC di kompetisi Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat.

Giroud Bicara dari Panggung Piala Dunia Antarklub

Bacaan Lainnya

Olivier Giroud baru-baru ini berbicara dalam sebuah sesi konferensi pers menjelang pertandingan di ajang Piala Dunia Antarklub FIFA 2025. Dalam laga tersebut, timnya saat ini, LAFC, akan berhadapan dengan Chelsea, yang juga merupakan salah satu mantan klub yang pernah ia bela.

Pemain asal Prancis tersebut juga menyempatkan diri untuk menyampaikan pendapatnya mengenai kutukan nomor punggung sembilan yang terkenal di AC Milan. Sebagaimana kita tahu, sepeninggal Filippo Inzaghi, nomor 9 seperti enggan berkompromi dengan para tuannya. Komentarnya Giroud disampaikan melalui MilanNews.

Kisah di Balik Nomor 9: Percakapan dengan Maldini dan Pembuktian di Lapangan

“Ketika saya menandatangani kontrak dengan Milan, Paolo Maldini memberi tahu saya selama panggilan video pertama kami di Zoom,” kenang Giroud. “‘Apakah kamu yakin dengan nomor punggung 9? Nomor itu agak terkutuk…’”

Giroud kemudian melanjutkan ceritanya mengenai bagaimana ia merespons peringatan dari sang legenda tersebut. “Saya bilang kepadanya bahwa bukan nomor punggung saya yang membuat saya menjadi hebat dan bisa mencetak gol,” katanya.

“Tidak, saya tetap ingin nomor sembilan. Dan kemudian saya menunjukkan kepadanya bahwa tidak ada kutukan apa pun, bahwa saya bisa bermain dengan baik,” tegasnya.

(Photo by Claudio Villa/AC Milan via Getty Images)

Filosofi Seorang Penyerang: Antara Tekanan dan Kekuatan Mental

Menurut Giroud, masalahnya bukan terletak pada nomor punggung, melainkan pada posisi di lapangan itu sendiri. “Menjadi seorang penyerang itu sangat, sangat menuntut,” jelasnya.

“Anda bisa menjadi pusat perhatian ketika segala sesuatunya berjalan dengan sangat baik, tetapi Anda juga adalah orang pertama yang berada di garis depan untuk disalahkan bahkan ketika Anda tidak sedang mencetak gol. Anda harus bisa menunjukkan karakter dan juga kekuatan mental yang hebat.”

“Anda harus kuat secara mental, bahkan di saat-saat yang paling sulit sekalipun Anda harus tetap percaya diri dan terus bekerja keras. Ada banyak sekali tekanan ketika Anda bermain sebagai seorang penyerang, tetapi bagi saya itulah hal terbaik dalam dunia sepak bola. Selalu ada pasang surut, dan Anda harus selalu siap,” pungkasnya.

Perspektif Penulis:

Refleksi dari Olivier Giroud mengenai masanya di AC Milan adalah sebuah kenangan indah bagi para penggemar, terutama di tengah periode sulit yang sedang dialami klub saat ini. Kisahnya tentang bagaimana ia dengan percaya diri memilih nomor punggung 9 yang “terkutuk” setelah diperingatkan langsung oleh Paolo Maldini, dan kemudian berhasil mematahkannya, adalah bukti nyata dari karakter dan mentalitas juara yang ia bawa ke dalam tim. Ini juga menjadi pengingat akan era sukses di bawah Maldini yang berhasil mengakhiri puasa gelar Scudetto.

Kepergiannya memang menandai akhir sebuah era di lini serang I Rossoneri, namun warisannya sebagai pematah kutukan akan selalu dikenang. Filosofinya mengenai tekanan dan kekuatan mental seorang penyerang juga menjadi sebuah pesan penting, mungkin sebagai konteks bagi tantangan yang kini akan dihadapi oleh para penyerang baru Milan di bawah arahan pelatih Massimiliano Allegri.

Giroud tidak hanya meninggalkan kenangan gol-gol penting, tetapi juga sebuah standar mentalitas yang harus dicontoh.

Terus setia bersama kami di Beritamilan.com untuk mendapatkan update berita AC Milan yang diulas secara lebih mendalam setiap harinya.

Pos terkait