Gerry Cardinale, pemilik AC Milan, telah berbicara secara terbuka tentang pendekatannya dalam mengelola klub dan tantangan yang dihadapinya sejak mengambil alih pada musim panas 2022. Dalam sebuah dokumen yang diterbitkan oleh Harvard Business School, Cardinale menjelaskan rencananya untuk menjadikan Milan sebagai perusahaan senilai lima miliar euro dan mengkritik model bisnis yang tidak berkelanjutan.
Pendekatan Investasi yang Berbeda
Cardinale menegaskan bahwa ia tidak berusaha untuk “meng-Amerika-kan” AC Milan, tetapi ingin memperkenalkan elemen-elemen yang dapat membawa klub ke tingkat berikutnya. Ia mengakui bahwa banyak pemilik tim olahraga Amerika meragukan kemampuannya untuk berbisnis di Italia dan menghasilkan uang di sepak bola Eropa.
- Pentingnya Pendekatan Rasional: “Kebanyakan orang yang berinvestasi dalam tim olahraga melakukannya karena mereka terlibat secara emosional. Mereka memprioritaskan memenangkan kejuaraan di atas segalanya, sering kali membuat kesalahan dengan berpikir bahwa pengeluaran berlebihan untuk pemain bintang berkorelasi langsung dengan kemenangan.”
Fokus pada Keberlanjutan dan Kesuksesan
Cardinale menekankan bahwa memenangkan kejuaraan adalah tujuan penting, tetapi harus diimbangi dengan pendekatan yang cerdas. Ia mengkritik model bisnis Inter Milan yang tidak berkelanjutan, mengacu pada kebangkrutan mantan pemilik mereka setelah memenangkan Scudetto.
- Keseimbangan antara Kinerja dan Keuangan: “Memenangkan kejuaraan jelas merupakan tujuan penting. Namun, Anda harus menyeimbangkannya dengan ‘menang dengan cerdas.’”
Penjualan Sandro Tonali
Salah satu keputusan yang paling kontroversial selama masa kepemimpinan Cardinale adalah penjualan Sandro Tonali ke Newcastle United. Ia bersikeras bahwa keputusan tersebut diambil karena tawaran yang sangat menguntungkan, bukan karena kebutuhan mendesak.
- Keputusan Strategis: “Kami tidak menjualnya ke Newcastle United karena kami perlu melakukannya—kami menjualnya karena kami menerima tawaran yang sangat bagus dan melakukan penilaian risiko-imbalan.”
Rekrutmen Zlatan Ibrahimovic
Keputusan untuk merekrut Zlatan Ibrahimovic sebagai penasihat senior juga menuai kritik. Cardinale menjelaskan bahwa ia mencari individu kelas dunia yang dapat membantu klub menjadi lebih baik, dan Ibrahimovic dipilih untuk membawa inovasi dalam pengelolaan aset.
- Inovasi dalam Manajemen: “Dengan Zlatan, saya ingin menegaskan bahwa kami akan melakukan hal-hal yang berbeda karena ada kebutuhan yang sah untuk inovasi guna mengelola aset-aset ini dengan lebih baik.”
Kesimpulan
Gerry Cardinale menghadapi tantangan besar dalam mengelola AC Milan, tetapi ia tetap berkomitmen untuk membawa klub ke arah yang lebih baik dengan pendekatan yang rasional dan berkelanjutan. Dengan fokus pada keberlanjutan finansial dan kesuksesan di lapangan, Cardinale berharap dapat memposisikan Milan sebagai salah satu klub terkemuka di Eropa. Keputusan-keputusan yang diambilnya, meskipun kontroversial, mencerminkan visinya untuk masa depan klub.