Gazzetta: AC Milan Baru Telah Lahir!

Berita AC Milan – Pelatih AC Milan, Paulo Fonseca, terus menuai pujian setelah langkah beraninya dalam kemenangan Derby della Madonnina melawan Inter pada Senin dini hari.

Kemenangan ini tidak hanya penting secara hasil, tetapi juga menandai lahirnya “Milan baru” yang siap bersaing di level tertinggi. Media Italia, termasuk La Gazzetta dello Sport, menyebutkan bahwa Fonseca telah menemukan kerangka taktis yang solid untuk timnya, sebuah formula yang pantas dipertahankan.

Titik Balik Taktis dari Fase Pertahanan

Pertandingan melawan Inter menunjukkan bahwa perubahan besar Milan terjadi dari fase pertahanan. Fonseca menekankan pressing tinggi yang dimulai dari lini depan, dengan empat penyerang memberikan tekanan konstan sehingga Inter kesulitan membangun serangan seperti yang diinginkan oleh Simone Inzaghi. Tekanan dari lini depan ini efektif dalam membatasi ruang gerak pemain Inter.

Salah satu bintang di lini belakang Milan adalah Matteo Gabbia, yang tampil gemilang dalam mengawal Lautaro Martinez. Selain mencetak gol kemenangan, Gabbia juga menunjukkan ketenangan dan soliditas dalam bertahan. Performa impresif ini membuatnya sulit digeser dari starting XI.

Peran Krusial Youssouf Fofana dan Tijjani Reijnders

Photo: acmilan.com

Sementara itu, Youssouf Fofana memainkan peran vital di lini tengah dengan memberikan umpan-umpan presisi dan menjadi penghalang utama di depan lini belakang. Kehadiran Fofana memberikan ruang bagi Tijjani Reijnders untuk lebih bebas bergerak maju dan mengatur serangan. Reijnders hampir saja memberikan sejumlah assist berkat permainan kreatifnya di lini tengah.

Dua Penyerang, Formula Baru yang Berhasil

Titik balik taktis terbesar dalam pertandingan ini adalah keputusan Fonseca untuk menempatkan dua penyerang, Tammy Abraham dan Alvaro Morata, secara bersamaan.

Banyak yang awalnya meragukan efektivitas formasi ini, tetapi Abraham dan Morata menjadi kunci dalam memberikan tekanan kepada lawan. Ketika tidak menguasai bola, mereka menjadi garda terdepan dalam pressing, dan saat Milan menguasai bola, pergerakan mereka berhasil membingungkan lini pertahanan Inter.

Mobilitas Abraham dan Morata menciptakan ruang bagi Christian Pulisic dan Rafael Leao untuk mengeksploitasi celah di lini belakang Inter. Pulisic, yang mencetak gol pembuka dalam pertandingan tersebut, memanfaatkan ruang dengan baik dan memperlihatkan kerjasama yang apik dengan rekan-rekannya di lini serang.

Masa Depan Milan di Bawah Fonseca

Langkah Paulo Fonseca untuk merombak taktik dan formasi di pertandingan krusial seperti derby ini membuahkan hasil yang luar biasa. Kini, tantangan berikutnya bagi Fonseca adalah mempertahankan momentum ini dan meningkatkan ketajaman tim dalam penyelesaian akhir.

Dengan fondasi taktis yang baru ditemukan ini, AC Milan tampaknya siap untuk melangkah lebih jauh di Serie A dan kompetisi lainnya.

Kemenangan melawan Inter ini bukan hanya soal tiga poin, tetapi juga sinyal bahwa Milan baru sedang lahir—sebuah tim yang lebih agresif, dinamis, dan siap untuk bersaing di puncak.

Pos terkait