Ketenangan bukanlah tanda kelemahan melainkan fondasi kekuatan yang mutlak diperlukan untuk bangkit dari keterpurukan yang menyakitkan. Pesan inilah yang terus didengungkan oleh Massimiliano Allegri setelah AC Milan kembali tersingkir dari kompetisi piala.
Kekalahan 2-0 dari Napoli di Supercoppa Italiana menambah luka Rossoneri yang sebelumnya juga terdepak dari Coppa Italia oleh Lazio. Kini, dengan hanya menyisakan Serie A sebagai fokus utama, Allegri menuntut evaluasi mendalam namun dengan kepala dingin.
Pertahanan Rapuh dan Pujian untuk Wasit
Berbicara kepada SportMediaset, Allegri mengakui bahwa timnya melakukan kesalahan fatal dalam bertahan, khususnya pada dua gol yang bersarang di gawang Mike Maignan.
- Evaluasi Kebobolan: “Kami terlalu mudah kebobolan gol dalam beberapa waktu terakhir… Jika Anda melakukan kesalahan seperti pada gol pertama, kami pasti bisa bertahan lebih baik.”
- Pujian Wasit: Berbeda dengan beberapa pemain yang mungkin frustrasi, Allegri justru memuji pengadil lapangan. “Wasit melakukan pekerjaan yang hebat… Saya harus menganalisis pertandingan (bukan menyalahkan wasit).”
Jangan Panik, Tetap Tenang
Allegri menyadari kekecewaan fans, namun ia mengingatkan bahwa satu hasil buruk tidak boleh merusak progres tim.
- Perspektif Jangka Panjang: “Satu pertandingan seharusnya tidak membatalkan apa yang telah kami kerjakan selama tiga bulan. Kita perlu menganalisis semuanya dengan jelas dan tenang.”
- Tujuan Utama: “Hanya ketenangan yang dapat membantu kita mencapai tujuan kita untuk finis di empat besar.”
Pembelaan untuk Christopher Nkunku
Sorotan tajam juga mengarah pada Christopher Nkunku yang masih kesulitan mencetak gol. Namun, Allegri pasang badan untuk penyerang asal Prancis tersebut.
“Dia sudah berada di Italia selama tiga bulan, ada pemain yang kesulitan beradaptasi dan berjuang. Kualitas pemain itu penting… Sebuah gol mungkin akan memecah kebuntuan, kita hanya perlu terus percaya.”
Mengenai perubahan taktik menjadi empat bek di babak kedua, Allegri menyebutnya sebagai penyesuaian situasi pertandingan saja, bukan perubahan permanen yang mendadak. Milan kini harus segera melupakan Riyadh dan kembali fokus penuh ke Serie A.
Ingin mentraktir penulis secangkir kopi? Silakan KLIK DISINI.
