Matteo Gabbia mengakui bahwa AC Milan melakukan terlalu banyak kesalahan teknis yang di bawah standar para pemain saat ditahan imbang 1-1 oleh Atalanta.
Seperti laga melawan Pisa, Milan kembali unggul cepat di New Balance Arena melalui gol Samuele Ricci. Namun, sama seperti di San Siro, Rossoneri gagal mempertahankan keunggulan. Ademola Lookman menyamakan kedudukan sebelum jeda, dan skor 1-1 bertahan hingga akhir.
Hasil imbang beruntun ini membuat tim asuhan Massimiliano Allegri kehilangan poin krusial. Napoli kini unggul tiga poin di puncak, dan Milan rawan disalip oleh Roma serta Inter.
‘Rasa Pahit’ di Ruang Ganti
Setelah peluit panjang berbunyi, Gabbia berbicara kepada DAZN untuk menyampaikan pandangannya tentang malam yang sulit itu. MilanNews menyampaikan komentarnya.
Apa reaksi Anda setelah pertandingan seperti itu?
“Sejujurnya, kami perlu menganalisis malam ini secara keseluruhan. Kami sudah mengatakannya di ruang ganti: di babak pertama, kami seharusnya bisa lebih baik secara teknis dalam mengembangkan permainan kami. Jumlah kesalahan teknis terlalu tinggi untuk para pemain kami.”
“Babak kedua lebih baik, kami mengembangkan pergerakan yang lebih baik. Tim ini bersatu di kedua fase. Kami juga memberikan pujian kepada lawan kami. Perjalanan kami harus terus berlanjut.”
“Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk meningkatkan performa dan kembali ke jalur kemenangan. Tim ini jelas memiliki potensi besar… Hasil imbang hari ini meninggalkan rasa pahit di mulut kami, tetapi juga memberi kami peluang besar untuk berkembang.”

Pertahanan Membaik Berkat Kerja Keras Tim
Meskipun mengkritik kesalahan teknis tim, Gabbia juga menyoroti peningkatan signifikan dalam kekompakan pertahanan, dan ia memberikan pujian khusus kepada sang pelatih.
“Ini jelas merupakan pekerjaan yang hebat dari staf dan pelatih, yang patut diacungi jempol: dia telah memperbaiki banyak hal. Kami masih memiliki ruang untuk perbaikan; kebobolan gol tidak membuat kami senang. Kami harus kembali ke performa tanpa kebobolan.”
“Para gelandang dan penyerang memberikan kontribusi besar bagi kami, menjadikan kami tim yang kompak: berkat mereka semua, kami mampu mengurangi peluang kebobolan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.”
Analisis Gabbia sangat jujur. Ia mengakui adanya “rasa pahit” karena Milan kini menuntut standar yang lebih tinggi dari diri mereka sendiri.
Meskipun pertahanan kolektif membaik, ketidakmampuan tim untuk mengontrol permainan melalui penguasaan bola—yang disebabkan oleh kesalahan teknis—menjadi biang kerok kegagalan mereka mengamankan tiga poin di Bergamo.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di situs Beritamilan.com.




