Ada banyak hal yang dipertaruhkan di final Coppa Italia melawan Bologna, baik untuk alasan pribadi (gengsi) maupun masa depan klub, dan AC Milan mutlak harus berusaha keras untuk membawa pulang trofi tersebut.
Mengalahkan Inter (lagi) adalah pencapaian yang fantastis, tetapi nilainya akan berkurang secara signifikan jika Milan tidak mampu menyelesaikan pekerjaan hingga akhir. Sayangnya, ini telah menjadi masalah yang berulang sepanjang musim.
Di Liga Champions, Rossoneri tampil fantastis, bahkan sempat mengalahkan Real Madrid dalam perjalanannya, tetapi ketika berada di momen krusial, mereka menyia-nyiakan peluang di pertandingan terakhir melawan Dinamo Zagreb. Kemudian, mereka kalah melawan Feyenoord di San Siro, meskipun sempat unggul lebih dulu.
Tentu saja ada contoh lain seperti ini musim ini, tetapi kegagalan serupa tidak boleh terulang lagi. Jadi, sederhananya, Diavolo (julukan Milan) harus memenangkan Coppa Italia, terutama karena kerja keras untuk mencapai final bisa dibilang sudah dilakukan, dengan segala hormat kepada lawan di final nanti.
Selain aspek olahraga dan gengsi, ada juga insentif finansial yang signifikan. Menurut Football Italia, hanya dengan mencapai final saja, klub akan memperoleh pendapatan sebesar €4,6 juta. Namun, angka itu akan melonjak menjadi €7,1 juta jika tim berhasil memenangkan trofi kedua mereka musim ini.
Lebih lanjut, memenangkan kompetisi ini juga akan memberikan lawan yang (setidaknya di atas kertas) lebih mudah di ajang Supercoppa Italiana berikutnya. Di ajang tersebut, ada potensi pendapatan tambahan sebesar €10 juta lagi jika berhasil menjadi juara.
Mempertimbangkan banyaknya rencana perombakan dan pekerjaan yang direncanakan untuk bursa transfer musim panas ini, tambahan dana potensial sebesar €17 juta (dari kemenangan Coppa Italia dan Supercoppa) tentu tidak akan ditolak dan akan sangat berarti bagi klub.