Klub Ligue 1 Prancis, Olympique Marseille, kini telah memutuskan bahwa mereka sebenarnya ingin untuk mempertahankan gelandang AC Milan, Ismael Bennacer. Namun, mereka tidak bersedia membayar opsi pembelian yang telah disepakati dan kini akan mencoba membuka pembicaraan baru dengan I Rossoneri.
Setelah sempat dikaitkan dengan kepindahan ke Marseille pada musim panas 2024 lalu, Bennacer akhirnya pindah ke klub Prancis tersebut. Ia bergabung dengan status pinjaman selama enam bulan dengan opsi pembelian pada bursa transfer musim dingin Januari 2025 lalu.
Namun, keraguan kuat mengenai potensi pembelian permanen tersebut kemudian muncul. Hal ini karena sang pemain dinilai kesulitan untuk bisa memberikan dampak yang besar selama masa peminjamannya di sana.
Rencana Baru Marseille dan Laporan Fabrizio Romano
Dari berbagai laporan yang tersebar luas baik di media Italia maupun Prancis, tampaknya pihak Marseille tidak bersedia untuk membayar biaya sebesar €12 juta. Angka tersebut merupakan klausul opsi pembelian permanen yang tertera dalam kesepakatan peminjaman Bennacer.
Sikap Marseille ini membuka sebuah skenario baru dalam saga transfer sang pemain. Mengingat AC Milan kini akan mendapatkan kembali kendali penuh atas masa depan pemain Aljazair tersebut setelah opsi pembelian itu berakhir.
Berikut ini adalah pernyataan terbaru dari pakar transfer Fabrizio Romano mengenai situasi ini: “Olympique Marseille ingin untuk mempertahankan Ismael Bennacer, sementara hubungan dengan potensi kepindahan ke Al Duhail masih belum jelas.”
“OM [Olympique Marseille] akan mencoba untuk bernegosiasi dengan AC Milan, tetapi masalah saat ini yang harus diselesaikan adalah mengenai besaran gaji dari Bennacer,” ungkap Romano.
Sikap Milan di Era Baru dan Kendala Gaji Sang Pemain
Bagaimana sikap AC Milan setelah kedatangan Direktur Olahraga Igli Tare dan pelatih kepala Massimiliano Allegri mengenai situasi ini masih belum dapat dipastikan. Namun, ada pembicaraan pada saat itu (ketika ia pindah pada Januari) bahwa manajemen Milan sebelumnya merasa kesal.
Mereka kesal dengan keputusan Bennacer yang mencoba dan memaksakan kepindahannya tepat di akhir bursa transfer musim dingin. Kini, nasibnya berada sepenuhnya di tangan manajemen baru Il Diavolo Rosso.
Perspektif Penulis:
Situasi Ismael Bennacer ini adalah contoh klasik dari sebuah kesepakatan peminjaman yang menjadi rumit. Keinginan Bennacer untuk “memaksakan” kepindahan dari AC Milan pada Januari lalu kini berbalik menjadi situasi yang kurang menguntungkan baginya, setelah gagal bersinar di Marseille. Taktik Marseille yang menolak opsi pembelian €12 juta dan kini mencoba bernegosiasi ulang untuk harga yang lebih rendah adalah langkah bisnis yang bisa dipahami dari sisi mereka, namun menempatkan Milan dalam posisi yang sulit.
Bagi manajemen baru di bawah Massimiliano Allegri dan Igli Tare, ini adalah sebuah dilema. Apakah mereka akan menerima Bennacer kembali (seorang pemain yang mungkin sudah tidak memiliki komitmen penuh) atau menerima tawaran “diskon” dari Marseille demi bisa segera melepasnya secara permanen. Seperti yang diungkapkan Romano, gaji Bennacer yang tinggi (€4 juta bersih per musim) adalah kendala utama bagi klub manapun, termasuk Marseille.
Pilihan paling logis bagi I Rossoneri tampaknya adalah mencoba mendapatkan biaya transfer terbaik dari Marseille atau peminat lain seperti Al Duhail, daripada harus menanggung kembali beban gajinya untuk pemain yang sudah tidak masuk dalam proyek tim.
Terus setia bersama kami di Beritamilan.com untuk mendapatkan update berita AC Milan yang diulas secara lebih mendalam setiap harinya.