Eksperimen Fantastic 4 Gagal Total, Sergio Conceicao Kembali ke Formasi Formasi 4-3-3?

Fantastic 4 AC Milan
Fantastic 4 AC Milan

Bursa transfer Januari yang sibuk membawa harapan besar bagi AC Milan, terutama dengan kedatangan Joao Felix dan Santiago Gimenez. Bersama Rafael Leão dan Christian Pulisic, lini serang Rossoneri dijuluki ‘Fantastic Four’, menciptakan antusiasme di kalangan penggemar.

Namun, setelah penampilan mengecewakan melawan Feyenoord di Liga Champions, eksperimen ini tampaknya berada di ujung tanduk.


Eksperimen yang Tidak Berjalan Sesuai Harapan

Pelatih Sergio Conceicao memutuskan untuk memainkan keempat bintang tersebut dalam formasi yang agresif. Namun, pertandingan melawan Feyenoord menunjukkan bahwa rencana ini mungkin terlalu ambisius.

  • Kinerja yang Mengecewakan:
    Setiap anggota Fantastic Four mendapat penilaian buruk setelah pertandingan. Santiago Gimenez terlihat tidak efektif, Joao Felix gagal memberikan kreativitas yang diharapkan, Christian Pulisic tampil di bawah standar, dan Rafael Leão tidak mampu menemukan ruang untuk bersinar.
  • Masalah Kolektif:
    Bukan hanya performa individu yang menjadi masalah, tetapi juga kurangnya koneksi di antara mereka. Sulit bagi lini tengah Milan untuk mengalirkan bola ke depan, dan ketika bola sampai ke lini serang, para penyerang tidak mampu menciptakan sesuatu yang signifikan.
Photo: acmilan.com

Kritik dan Potensi Perubahan

Menurut laporan dari Gazzetta dello Sport, Conceicao mungkin akan meninggalkan eksperimen ini dan kembali ke formasi yang lebih konvensional, seperti 4-3-3.

  • Santiago Gimenez:
    Penyerang asal Meksiko ini dianggap “tidak sah” dalam pertandingan melawan mantan klubnya, Feyenoord. Ia kesulitan menghadapi tekanan dari bek lawan dan gagal memberikan ancaman berarti.
  • Christian Pulisic:
    Pemain asal Amerika Serikat ini juga dikritik karena kontribusinya yang minim. Ia digantikan lebih awal, menunjukkan bahwa ia tidak mampu memenuhi ekspektasi dalam sistem ini.
  • Rafael Leão dan Joao Felix:
    Meskipun keduanya memiliki kemampuan individu yang luar biasa, mereka tampak tidak sinkron dalam sistem ini, sering kali kehilangan bola atau gagal memanfaatkan peluang.

Kembali ke Dasar: Formasi 4-3-3?

Sergio Conceicao kini dihadapkan pada keputusan sulit. Dengan Feyenoord membawa keunggulan 1-0 ke leg kedua, I Rossoneri harus menemukan keseimbangan antara serangan dan pertahanan.

  • Yunus Musah Sebagai Solusi:
    Kehadiran Yunus Musah di lini tengah dapat memberikan stabilitas yang dibutuhkan Milan. Dengan memainkan tiga gelandang, Milan dapat memfasilitasi transisi yang lebih mulus dari lini tengah ke lini serang.
  • Super Sub:
    Salah satu dari Fantastic Four kemungkinan akan dijadikan pemain pengganti untuk memberikan dampak di babak kedua. Meskipun ini bukan skenario ideal, langkah ini dapat memberikan Milan fleksibilitas taktik yang lebih besar.
Photo: acmilan.com

Apa yang Salah dengan Fantastic Four?

  1. Kurangnya Waktu Adaptasi:
    • Dengan dua pemain baru (Joao Felix dan Gimenez), keempatnya belum memiliki waktu yang cukup untuk membangun chemistry di lapangan.
  2. Keseimbangan Taktik yang Hilang:
    • Memainkan empat pemain menyerang secara bersamaan membuat lini tengah Milan kehilangan kontrol, terutama melawan tim yang bermain dengan intensitas tinggi seperti Feyenoord.
  3. Tekanan di Laga Besar:
    • Eksperimen ini dilakukan dalam pertandingan penting Liga Champions, di mana tekanan tinggi membuat para pemain kesulitan menunjukkan performa terbaik mereka.

Kesimpulan

Eksperimen ‘Fantastic Four’ AC Milan tampaknya belum memberikan hasil yang diharapkan, dan Sergio Conceicao harus segera membuat keputusan untuk menyelamatkan peluang timnya di Liga Champions.

Kembali ke formasi 4-3-3 dengan memasukkan Yunus Musah di lini tengah tampaknya menjadi solusi yang paling logis saat ini. Namun, ini juga berarti bahwa salah satu dari bintang lini serang Milan harus menerima peran sebagai pemain pengganti, sebuah langkah yang mungkin tidak populer tetapi diperlukan demi keseimbangan tim.

Leg kedua melawan Feyenoord di San Siro akan menjadi ujian besar bagi Milan, dan keberhasilan mereka akan bergantung pada bagaimana Conceicao mengelola taktik dan memanfaatkan potensi para pemainnya. Jika Fantastic Four ingin membuktikan diri, mereka harus melakukannya dengan cara yang lebih terorganisir dan efektif.

Pos terkait