Berita

DUET MAUT! Statistik Gila Modric & Rabiot: Jika Main Terus, Milan Bisa Tembus 103 Poin!

×

DUET MAUT! Statistik Gila Modric & Rabiot: Jika Main Terus, Milan Bisa Tembus 103 Poin!

Sebarkan artikel ini
Luka Modric Adrien Rabiot
Luka Modric Adrien Rabiot

Keputusan AC Milan untuk merombak total lini tengah mereka di musim panas terbukti menjadi langkah jenius. Dari perombakan tersebut, lahirlah dua sosok pemimpin tak tergantikan yang menjadi pilar utama tim di puncak klasemen: Luka Modric dan Adrien Rabiot.

Laporan dari La Gazzetta dello Sport menyoroti dampak statistik yang mengerikan dari kedua pemain ini. Massimiliano Allegri baru bisa menurunkan keduanya bersamaan sebagai starter dalam tujuh dari 14 laga liga, namun hasilnya berbicara sendiri.

Proyeksi 103 Poin vs 65 Poin

Data menunjukkan perbedaan yang sangat mencolok pada performa Rossoneri ketika duet ini bermain bersama dibandingkan saat mereka dipisahkan (karena cedera Rabiot). Berikut adalah proyeksi statistik yang mengejutkan:

  • Saat Modric & Rabiot Main Bersama: Milan meraih 19 poin dari 7 laga. Jika diproyeksikan selama 38 pekan, Milan akan finis dengan 103 poin.
  • Saat Salah Satu Absen: Raihan poin menurun drastis. Proyeksinya Milan hanya akan finis dengan 65 poin.

Mentalitas 55 Trofi

Luka Modric, Adrien Rabiot
X

Rahasia di balik solidnya Milan saat ini bukan hanya soal teknis, melainkan mentalitas juara yang dibawa kedua pemain. Tidak ada pemain lain di skuad yang memiliki koleksi trofi sebanyak mereka.

  • Luka Modric: 34 trofi (termasuk 6 Liga Champions).
  • Adrien Rabiot: 21 trofi.
  • Total: 55 trofi gabungan yang membawa ketenangan dan pengalaman di momen krusial.

Dampak ini terlihat jelas pada solidnya pertahanan. Saat mereka bermain, Milan hanya kebobolan satu gol melawan tim besar (Inter, Juve, Napoli). Gol Duvan Zapata kemarin hanyalah gol pertama dari permainan terbuka yang bersarang ke gawang Milan saat duo ini menjadi starter.

Kebiasaan Menang

Rabiot membuktikan mentalitasnya saat mencetak gol roket melawan Torino untuk membangunkan tim yang tertidur. Usai laga, ia memberikan pujian tinggi kepada rekan duetnya yang berusia 40 tahun namun tetap tampil prima.

“Kami membutuhkan sebuah gerakan yang mengubah jalannya pertandingan… Modric mencintai sepak bola seperti anak kecil, saya ingin seperti itu juga di usianya.”

Ingin mentraktir penulis secangkir kopi? Silakan KLIK DISINI.