Mantan bek AC Milan, Ignazio Abate, yang memiliki lebih dari 300 penampilan untuk I Rossoneri, mengalami perjalanan yang dramatis dalam karir kepelatihannya di Ternana.
Setelah meninggalkan sektor muda Milan, Abate ditunjuk sebagai pelatih kepala Ternana di Serie C, namun ia segera terlibat dalam kontroversi yang mengakibatkan pemecatannya.
Pertikaian dengan Manajemen
Abate dipecat setelah sebuah pertikaian dengan manajemen senior Ternana, terkait keputusannya untuk tidak memasukkan Mattya D’Alessandro, putra Presiden klub, dalam daftar skuad.
Meskipun ada kesepakatan untuk meminjamkan D’Alessandro agar mendapatkan pengalaman di level senior, hal ini tidak terlaksana, yang menyebabkan ketegangan antara Abate dan manajemen.

Pemecatan dan Pengangkatan Kembali
Setelah pemecatan resmi, Fabio Liverani diumumkan sebagai pengganti Abate. Namun, situasi berubah dengan cepat ketika para pemain Ternana meminta pertemuan darurat dengan manajemen dan Abate. Dalam waktu sekitar tiga jam setelah pemecatan, Abate kembali diangkat sebagai pelatih kepala klub.
Kondisi Ternana Saat Ini
Meskipun mengalami kekacauan manajerial, Ternana saat ini berada di posisi kedua Grup B Serie C setelah 25 pertandingan, hanya terpaut tiga poin dari pemuncak klasemen, Virtus Entella. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada drama di luar lapangan, performa tim tetap solid.
Kisah Ignazio Abate di Ternana mencerminkan tantangan yang sering dihadapi pelatih dalam dunia sepak bola, terutama ketika melibatkan hubungan personal dan keputusan manajerial.
Keberhasilannya untuk kembali ke posisi pelatih menunjukkan dukungan dari para pemain dan potensi untuk membangun kembali tim menuju kesuksesan.