Disita Oaktree Capital, Kondisi Inter Lebih Rumit Ketimbang AC Milan Saat Disita Elliott

Steven Zhang
Pict. sempreinter.com

Berita AC Milan – Pagi ini diumumkan secara resmi bahwa kepemilikan Inter Milan telah berpindah dari tangan Suning ke dana investasi Amerika, Oaktree Capital. Menurut laporan dari Financial Times, Oaktree Capital mengklaim kepemilikan klub setelah Suning gagal membayar kembali pinjaman senilai hampir €400 juta yang jatuh tempo pada tanggal 21 Mei kemarin.

Oaktree Capital, yang berbasis di Los Angeles, menyatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah ‘mengambil alih kepemilikan’ Nerazzurri. Alejandro Cano, direktur pelaksana dan salah satu kepala Eropa untuk strategi Peluang Global Oaktree, menegaskan bahwa fokus awal mereka adalah memastikan stabilitas operasional dan keuangan klub.

“Kami berkomitmen terhadap kesuksesan jangka panjang Nerazzurri dan yakin ambisi kami untuk klub ini sejalan dengan semangat para penggemarnya di Italia dan di seluruh dunia,” ujar Cano.

Situasi ini bukanlah pertama kalinya sebuah klub di Milan berpindah kepemilikan karena kegagalan membayar pinjaman. Pada tahun 2018, kepemilikan AC Milan berpindah dari tangan Yonghong Li ke Elliott Management setelah kejadian serupa. Elliott kemudian menjual Milan ke RedBird Capital milik Gerry Cardinale pada tahun 2022.

Namun, terdapat perbedaan signifikan antara situasi Inter dan AC Milan. Kontrak Inter tidak mengatur nilai wajar yang harus diberikan kepada pemilik lama yang kehilangan kepemilikan, yaitu selisih antara nilai pasar klub dan pinjaman yang belum dibayar, dikurangi utang. Hal ini bisa memicu pertarungan hukum yang rumit dan berdampak pada stabilitas klub.

Menurut MilanoFinanza, Oaktree Capital akan menghadapi tantangan besar setelah mengambil alih Inter Milan. Klub ini memiliki akumulasi defisit sebesar €570 juta selama empat musim terakhir, termasuk 2019-20. Modal bersih klub pada bulan Juni lalu negatif sebesar €162 juta, dengan total utang mencapai €800 juta.

Pos terkait