Dilema Pesangon Origi: Minta €2 Juta untuk Putus Kontrak, Apa Kata Milan?

Divock Origi, AC Milan
Divock Origi, AC Milan

AC Milan berharap dapat segera menyelesaikan situasi terkait Divock Origi. Sang pemain masih terikat kontrak yang mahal dengan klub hingga satu tahun ke depan.

Apa yang terjadi dengan Divock Origi? Ini adalah salah satu dari banyak pertanyaan yang diajukan oleh para penggemar selama musim panas yang panas ini.

Striker asal Belgia tersebut tampaknya telah menghilang tanpa jejak dari proyek tim. Namun, dalam beberapa hari terakhir namanya mulai beredar lagi di meja perundingan.

Pertemuan dengan Tare dan Tuntutan Pesangon

Bacaan Lainnya

Menurut laporan dari Calciomercato.com, dalam beberapa hari terakhir (tepatnya pada hari Kamis, 26 Juni lalu) Divock Origi telah bertemu dengan direktur olahraga baru Milan, Igli Tare. Pertemuan tersebut digelar di Casa Milan untuk membahas pemutusan kontraknya saat ini.

Kontrak Origi sendiri mengikatnya dengan klub hingga Juni 2026. Ia memperoleh gaji bersih sebesar €4 juta per tahun. Dengan memanfaatkan manfaat dari Dekrit Pertumbuhan (Growth Decree), jumlah kotornya bagi klub menjadi sekitar €5,2 juta per musim.

Memutus kontraknya tampaknya menjadi satu-satunya pilihan yang layak bagi kedua belah pihak. Hal ini mengingat AC Milan terus melihat Origi sebagai pemain yang berada di luar rencana mereka.

Penyerang tengah tersebut – yang tiba di Milan pada musim panas 2022 – sebenarnya telah meminta 50% dari gajinya yang tersisa untuk satu tahun ke depan. Dengan demikian, kita berbicara tentang angka sebesar €2 juta sebagai uang pesangon.

Uang tersebut ia minta untuk bisa membebaskan dirinya dari sisa satu tahun kontrak yang masih mengikatnya dengan Rossoneri. Tanggapan dari pihak AC Milan mengenai permintaan ini masih ditunggu.

Origi
Photo: acmilan.com

Perspektif Penulis:

Situasi kontrak Divock Origi adalah sebuah “penyakit” warisan dari era manajemen transfer sebelumnya yang kini harus diselesaikan oleh Igli Tare dan Massimiliano Allegri. Gaji yang tinggi dan kontribusi yang minim di lapangan menjadikan kontraknya sebagai beban finansial yang signifikan bagi klub yang sedang melakukan perombakan. Pertemuan untuk membahas pemutusan kontrak adalah langkah yang paling logis dan tak terhindarkan.

Permintaan pesangon sebesar €2 juta dari pihak Origi menempatkan Milan dalam sebuah pilihan sulit namun perlu. Meskipun terasa janggal harus membayar pemain untuk pergi, langkah ini akan menghemat pengeluaran klub sebesar lebih dari €3 juta dibandingkan jika harus tetap membayar gaji kotornya (€5,2 juta) selama setahun ke depan tanpa mendapatkan kontribusi apa pun di lapangan.

Ini adalah sebuah keputusan pahit untuk “memotong kerugian” dari sebuah rekrutan yang gagal total, demi bisa membebaskan anggaran untuk mendatangkan pemain baru yang lebih dibutuhkan.


Terus setia bersama kami di Beritamilan.com untuk mendapatkan update berita AC Milan yang diulas secara lebih mendalam setiap harinya.

Pos terkait