Pengangkatan Giorgio Furlani sebagai petinggi baru di manajemen AC Milan telah memicu berbagai reaksi di kalangan penggemar dan pengamat. Mengingat situasi klub yang penuh gejolak dalam beberapa tahun terakhir, wajar jika ada kekhawatiran tentang arah yang akan diambil klub di bawah kepemimpinannya.
Namun, seperti yang disampaikan oleh jurnalis Fabio Ravezzani, Furlani mungkin bukanlah masalah utama dalam manajemen ini, melainkan bagian dari solusi.
1. Kritik terhadap Manajemen Sebelumnya
Manajemen AC Milan telah menjadi subjek kritik selama beberapa tahun terakhir, terutama karena keputusan-keputusan yang dianggap kurang tepat dalam hal strategi olahraga dan komunikasi dengan para penggemar. Beberapa poin utama yang menjadi perhatian adalah:
- Kepergian Paolo Maldini dan Frederic Massara: Pemecatan Maldini dan Massara pada musim panas lalu mengejutkan banyak pihak, mengingat kontribusi mereka dalam membangun skuad yang membawa Milan meraih Scudetto pada 2021-22.
- Peran Zlatan Ibrahimovic: Beberapa penggemar dan pengamat, termasuk Fabio Ravezzani, mengkritik pengaruh Zlatan Ibrahimovic di balik layar. Meskipun ia adalah ikon klub, sifat dominannya dianggap lebih banyak merugikan daripada membantu dalam konteks manajemen.
- Kritik terhadap Gerry Cardinale: Pemilik RedBird Capital, Gerry Cardinale, sering menjadi sasaran kritik para penggemar, terutama karena pendekatan bisnisnya yang dianggap terlalu pragmatis dan kurang memahami nilai-nilai tradisional klub.

2. Giorgio Furlani: Siapa Dia?
Giorgio Furlani bukanlah sosok baru di AC Milan. Sebelumnya, ia bekerja di bawah Ivan Gazidis dan memiliki pengalaman dalam aspek keuangan dan manajemen klub.
Dengan latar belakangnya di bidang bisnis dan keuangan, Furlani dipandang sebagai sosok yang mampu membawa stabilitas dalam hal pengelolaan keuangan klub, yang menjadi salah satu prioritas utama di era kepemilikan RedBird.
Namun, tantangan besar bagi Furlani adalah bagaimana ia dapat menjembatani kebutuhan antara aspek bisnis dan olahraga, terutama setelah kepergian Maldini dan Massara.
3. Dukungan dan Kritik terhadap Furlani
Fabio Ravezzani, dalam pernyataannya di akun X (sebelumnya Twitter), memberikan pandangan yang cukup menarik tentang situasi ini:
- Dukungan untuk Furlani: Ravezzani menyebut bahwa Furlani memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang rasional dan terukur, terutama dalam hal keuangan. Ia juga menyatakan bahwa memberikan kebebasan penuh kepada Furlani dapat membawa kejelasan dalam manajemen klub.
- Kritik terhadap Ibrahimovic: Dalam pandangannya, Ravezzani menyoroti peran Ibrahimovic di belakang layar, yang dianggap lebih banyak menimbulkan masalah daripada memberikan solusi. Hal ini menambah dimensi baru dalam diskusi tentang dinamika internal klub.
- Perbandingan dengan Maldini: Ravezzani juga membandingkan situasi saat ini dengan era Maldini, yang meskipun dihormati oleh para penggemar, tetap menghadapi kesulitan dalam hal hubungan dengan pemilik klub dan strategi jangka panjang.
4. Harapan untuk Masa Depan
Dengan Furlani sekarang memegang kendali penuh, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk memastikan keberhasilan manajemen di masa depan:
- Menunjuk Direktur Olahraga yang Kompeten: Seperti yang disarankan Ravezzani, Furlani perlu menemukan direktur olahraga yang memiliki visi jelas dan pemahaman mendalam tentang sepak bola modern.
- Fokus pada Stabilitas Finansial: Dengan latar belakang keuangannya, Furlani diharapkan dapat menjaga stabilitas finansial klub sambil tetap mendukung investasi yang diperlukan untuk memperkuat skuad.
- Komunikasi yang Lebih Baik dengan Penggemar: Salah satu kritik utama terhadap manajemen sebelumnya adalah kurangnya komunikasi yang transparan dengan para penggemar. Furlani perlu memastikan bahwa penggemar merasa didengar dan dihargai.
- Menghindari Konflik Internal: Peran Ibrahimovic dan dinamika internal lainnya perlu dikelola dengan hati-hati untuk mencegah konflik yang dapat merugikan klub.

Kesimpulan
Pengangkatan Giorgio Furlani sebagai petinggi baru AC Milan membawa harapan sekaligus tantangan. Meskipun ia memiliki kemampuan untuk membawa stabilitas dan kejelasan dalam manajemen, keberhasilannya akan sangat bergantung pada keputusan-keputusan strategis yang diambilnya, terutama dalam hal olahraga.
Kritik terhadap Zlatan Ibrahimovic dan Gerry Cardinale menunjukkan bahwa masalah di AC Milan lebih kompleks daripada sekadar kepemimpinan individu. Namun, dengan pendekatan yang tepat, Furlani memiliki peluang untuk membangun kembali kepercayaan para penggemar dan membawa klub kembali ke jalur yang benar.
Bagi penggemar Rossoneri, ini adalah periode transisi yang penuh ketidakpastian, tetapi juga peluang untuk membangun masa depan yang lebih cerah.