Berita AC Milan – Kepergian Gianluigi Donnarumma pada musim panas tahun lalu telah menimbulkan luka dan amarah mendalam bagi fans AC Milan. Saat klub sedang bangkit, kiper timnas Italia itu justru pergi secara gratis dan menolak proposal yang telah diajukan oleh klub yang telah membesarkan namanya.
Namun luka dan amarah Milanisti dengan cepat terobati setelah Paolo Maldini dengan cepat mendatangkan Mike Maignan sebagai penggantinya. Kala itu I Rossoneri menebusnya dari Lille seharga 15 juta euro.
Maignan sempat diragukan bakal bisa menggantikan ketangguhan Donnarumma di bawah mistar gawang Milan. Namun kiper Prancis pada akhirnya tidak hanya berhasil menggantikan, namun juga melampaui performa Donnarumma. Itu terbukti dengan gelar Scudetto di musim perdananya di Italia.
Nelson Dida yang musim lalu menjabat pelatih kiper Milan tahu betul betapa hebatnya kualitas Mike Maignan. Bahkan legenda Brazil itu tanpa ragu menyebut bahwa penjaga gawang Prancis itu adalah pewarisnya.
“Ya, Maignan adalah pewarisku. Saya melatihnya selama setahun. Butuh beberapa saat baginya untuk memahami sepak bola Italia, tetapi dia memiliki sesuatu yang lebih dari yang lain.” ucap Dida kepada Tuttosport.
“Kami tahu kami memiliki kiper dengan potensi besar di tangan kami, tetapi tahun lalu di Milan dia telah tumbuh lebih besar lagi. Dia melakukannya dengan sangat baik dengan seragam Rossoneri.
“Derby sekali lagi membuktikan nilainya. Tetapi bahkan tahun lalu penyelamatannya berkontribusi pada kemenangan Scudetto AC Milan. Saya senang untuknya karena dia terus menunjukkan keinginan besar untuk menang. Juga dalam hal ini dia bukan penjaga gawang seperti yang lainnya…”
Bisakah Maignan menjadi Dida yang baru?
“Jelas ya, dia memiliki semua kualitas untuk mempertahankan seragam ini dengan hati seperti yang saya lakukan dan menang. Tahun lalu dia sudah memenangkan kejuaraan pertamanya tapi saya yakin dia bisa berkembang lebih jauh dan menang banyak seperti yang saya lakukan.”
Apakah Anda pikir dia juga bisa menjadi nomor satu di tim nasional?
“Seorang penjaga gawang seperti dia bisa melakukan segalanya. Tapi Timnas mau tidak mau lolos dari performa bersama tim klub…”
Di mana dia masih bisa meningkatkan di antara pos?
“Pada tahun pertama, pada awalnya dia sedikit kesulitan untuk memahami sepak bola Italia. Dia butuh waktu untuk beradaptasi. Sekarang, bagaimanapun, dengan pengalaman satu tahun ekstra, mengenal lawan, mengenal para pemain, saya yakin dia bisa lebih percaya diri dengan kemampuannya.” tutup Dida.