AC Milan tengah mencari sosok “Tijjani Reijnders baru” pada bursa transfer musim panas ini. Perburuan Milan kini telah membawa mereka kembali ke Spanyol dengan satu profil menarik yang tersedia di pasar.
Perlu ada lebih banyak suntikan kreativitas di lini tengah I Rossoneri, bahkan setelah potensi kedatangan Luka Modric yang akan segera terjadi. Faktanya sederhana, tanpa adanya inspirasi yang lebih di lini tengah, trio gelandang Milan bisa lebih cenderung bersifat fisik, bukan sebuah gabungan yang seimbang.
Tentu saja, komposisi seperti itu bisa saja berhasil di lapangan. Namun, perlu ada keseimbangan yang lebih baik dalam skuad.
Alhasil, Rossoneri kini tengah serius mencari seorang pemain dengan teknik yang mumpuni, tetapi juga memiliki kemampuan untuk bisa bersaing dalam situasi yang lebih menuntut fisik. Jadi, gelandang Valencia, Javi Guerra, kini menjadi prioritas utama, seperti yang telah dilaporkan oleh berbagai media.
Milan Kembali Bernegosiasi, Javi Guerra Jadi Prioritas
Dalam beberapa hari terakhir, Il Diavolo Rosso dilaporkan telah kembali ke meja perundingan dengan Valencia. Ini terjadi setelah tawaran ‘ofensif’ awal mereka untuk Javi Guerra sebelumnya ditolak mentah-mentah.
Jurnalis DAZN, Gabriele Giustiniani, yang secara khusus mengamati perkembangan La Liga Spanyol, telah mengomentari kemampuan sang pemain. Komentarnya tersebut disampaikan oleh Milan News pada hari Sabtu (21/6/2025) ini.
Saat ditanya mengenai kesan apa yang ia dapatkan dari performa Javi Guerra pada musim lalu, Giustiniani menjawab. “Seorang pemain yang matang, dan sudah siap untuk bermain di level yang berbeda. Saya selalu menyukainya, dan dia juga selalu menjadi pemain inti di tim nasional muda Spanyol.”
Analisis Giustiniani: Gelandang Matang yang Lebih Fisik
AC Milan dilaporkan melihat Javi Guerra sebagai sosok pengganti yang ideal untuk Tijjani Reijnders. Ketika ditanya apakah menurutnya perbandingan tersebut akurat, Giustiniani memberikan analisisnya.
“Dia adalah seorang pemain dengan keterampilan yang mirip [dengan Reijnders] tetapi tidak sama persis,” jelasnya. “Dia jelas-jelas bisa bermain lebih bertahan, dan dia juga pernah bermain sebagai seorang gelandang serang.”
“Dia lebih mengandalkan fisik tetapi dengan sentuhan jenius yang mungkin agak lebih sedikit [dibanding Reijnders],” lanjutnya. “Namun, dia adalah pemain yang sangat solid dan memiliki kemampuan membaca permainan yang hebat dan juga tidak buruk dalam melakukan tekel.”
Perspektif Penulis:
Upaya AC Milan yang kembali dan semakin intensif dalam mengejar Javi Guerra menunjukkan sebuah pemahaman yang jelas dari manajemen baru mengenai apa yang hilang dari lini tengah setelah kepergian Tijjani Reijnders. Meskipun kedatangan Luka Modrić dan potensi transfer Granit Xhaka akan menambah pengalaman, tim masih membutuhkan sosok gelandang dinamis yang lebih muda. Analisis dari jurnalis Gabriele Giustiniani memberikan gambaran yang sempurna mengenai profil Guerra: ia bukan tiruan Reijnders, melainkan pemain dengan karakteristiknya sendiri yang sangat cocok untuk Serie A dan filosofi Massimiliano Allegri.
Kemampuannya bermain sebagai gelandang yang lebih fisik namun tetap memiliki visi bermain akan memberikan keseimbangan yang sangat dibutuhkan di ruang mesin I Rossoneri. Fakta bahwa Milan kembali ke meja negosiasi setelah tawaran pertamanya ditolak menunjukkan keseriusan mereka. Kini, semua bergantung pada kelihaian Direktur Olahraga Igli Tare untuk bisa mencapai kesepakatan harga dengan Valencia.
Terus setia bersama kami di Beritamilan.com untuk mendapatkan update berita AC Milan yang diulas secara lebih mendalam setiap harinya.