Berita AC Milan – Antusiasme semakin memuncak saat AC Milan bersiap menghadapi rival bebuyutan mereka, Inter, dalam pertarungan sengit di Serie A. Eko derbi dari musim lalu, di mana Inter berhasil meraih kemenangan dalam empat dari lima pertemuan di berbagai kompetisi, masih terngiang di benak para penggemar Milan, meninggalkan hasrat kuat untuk membalas dendam.
La Gazzetta dello Sport mengulas tentang introspeksi yang mengikuti keempat kekalahan tersebut, di mana Milan bahkan tak mampu mencetak satu gol pun. Hasil refleksi mendalam ini tampak dalam skuad baru yang dikembangkan oleh Stefano Pioli, yang kini memiliki sejumlah talenta seperti Ruben Loftus-Cheek, Tijjani Reijnders, Christian Pulisic, serta beragam gagasan taktis segar.
Salah satu aspek yang ditekankan oleh La Gazzetta adalah dominasi fisik yang ditunjukkan oleh Inter dalam derbi sebelumnya, dengan pemain yang lebih tinggi dan berpostur tubuh kokoh sering kali memenangi duel melawan pemain Rossoneri. Namun, pasar transfer musim ini telah mengatasi masalah ini dengan menambahkan sekitar 40kg tenaga dan setengah meter tinggi pada skuad starter Milan.
Dalam leg pertama semifinal Liga Champions, di mana Inter mencetak dua gol dalam 11 menit pertama, starting XI yang dibentuk oleh Stefano Pioli memiliki total berat 846 kg. Lineup yang diharapkan akan tampil besok dalam derby diperkirakan akan mencapai 882 kg. Pemain-pemain Milan juga semakin tinggi, dengan ukuran kolektif 20.51 meter, dibandingkan dengan 20.11 meter pada semifinal pertama.
Perubahan dalam fisik ini diperkirakan akan memainkan peran penting dalam pendekatan taktis yang akan digunakan Pioli melawan Inter. Dengan Christian Pulisic di sayap kanan, Milan kini memiliki pemain berkualitas yang dapat menarik perhatian lawan dan menciptakan ruang bagi Rafael Leao di sayap kiri, pemain yang memainkan peran penting dalam kemenangan Milan dalam satu-satunya derbi yang dimenangkan di musim 2022-23 dengan mencetak dua gol.
Trio lini tengah Loftus-Cheek, Krunic, dan Reijnders diperkirakan akan memberikan ketahanan lebih terhadap serangan-serangan Inter yang dahsyat, berbeda dengan kerentanannya yang terlihat dalam pertemuan sebelumnya.
Artikel ini mengakui bahwa Inter, runner-up Eropa, mengalami sedikit perubahan dalam skuad mereka. Sommer dan Thuram adalah pemain baru yang menjadi starter, namun Inzaghi memiliki kekuatan tambahan di bangku cadangan, membuat skuad Inter lebih kuat dari sebelumnya. Thuram, dengan kemampuannya dalam menyerang dan memberikan assist, merupakan ancaman signifikan yang pertahanan Milan, tanpa Tomori dan Kalulu, harus bisa kendalikan.
Sementara itu, trio lini tengah yang dimiliki oleh Pioli lebih cenderung terpapar oleh bek sayap Inter. Jika pergantian permainan memicu serangan dari Dumfries dan Dimarco – keduanya dalam performa bagus – Milan harus mampu melakukan pergeseran taktis yang baik untuk melindungi pertahanannya.
Berkat pasar transfer (Cuadrado, Carlos Augusto), Inzaghi dapat meningkatkan serangan melalui sayap selama 90 menit dengan kualitas yang belum pernah dimiliki sebelumnya. Ketika pertandingan memasuki tahap akhir dan kaki-kaki mulai terasa berat, segar dan ganasnya serangan dari Frattesi akan menjadi faktor penting.
Apa kesimpulannya? Pasar transfer telah memperkuat dan memperkaya baik Milan maupun Inter dengan senjata-senjata baru, dan derbi seperti tak pernah terjadi sebelumnya akan menjadi tontonan yang sangat dinantikan.