Deja Vu Pioli-Conceicao: Haruskah Milan Memilih Stabilitas atau Perubahan Besar?

Stefano Pioli, AC Milan, Sérgio Conceicao,
Stefano Pioli, Sérgio Conceicao,

AC Milan kembali berada di persimpangan jalan. Situasi musim 2024-25 mengingatkan kita pada akhir musim 2019-20, ketika Rossoneri harus memilih antara revolusi besar atau mempertahankan stabilitas yang ada.

Pertanyaan yang sama kini muncul kembali: haruskah Milan memberi Sergio Conceicao kesempatan lebih lanjut, atau sudah waktunya untuk revolusi total?

Pelajaran dari Kasus Pioli (2019-20)

Jika kita melihat kembali lima tahun lalu, Stefano Pioli berada dalam situasi yang sama dengan Conceicao sekarang. Saat itu, Pioli menggantikan Marco Giampaolo dan menghadapi kesulitan besar di awal. Namun, manajemen Milan memilih untuk tetap percaya kepadanya, meskipun sempat hampir merekrut Ralf Rangnick untuk melakukan revolusi besar.

Keputusan itu terbukti tepat. Dengan mempertahankan Pioli, Milan berhasil bangkit dan meraih Scudetto pada musim 2021-22. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa konsistensi dan stabilitas bisa menjadi kunci sukses bagi Rossoneri.

Berita AC Milan
Photo: @acmilan

Sergio Conceicao: Layak Dipertahankan?

Kini, Sergio Conceicao berada dalam posisi serupa. Musim ini memang mengecewakan bagi Milan: tersingkir dari Liga Champions, gagal lolos untuk musim depan, dan terjebak di posisi ke-9 klasemen Serie A. Namun, apakah semua ini sepenuhnya kesalahan Conceicao?

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

  • Conceicao datang di tengah musim yang sulit, dengan skuad yang tidak sepenuhnya sesuai dengan gaya permainannya.
  • Ia telah menunjukkan beberapa kelemahan taktis, seperti perlakuannya terhadap Yunus Musah yang tidak konsisten.
  • Namun, kemenangan telak 4-0 melawan Udinese menunjukkan bahwa Conceicao masih mampu menemukan solusi yang efektif jika diberi waktu dan dukungan yang tepat.

Pentingnya Direktur Olahraga yang Kompeten

Masalah Milan tidak hanya terletak pada pelatih, tetapi juga pada struktur manajemen. Rekrutmen direktur olahraga yang tepat musim panas ini bisa menjadi faktor kunci dalam kebangkitan Milan.

Direktur olahraga yang kompeten bisa membantu Conceicao mendapatkan pemain yang cocok dengan filosofinya, sekaligus memperbaiki komunikasi antara manajemen dan staf pelatih. Jika ini berhasil, stabilitas di posisi pelatih mungkin akan menjadi pilihan yang lebih bijak dibandingkan revolusi total.

Keputusan yang Akan Menentukan Masa Depan Milan

Memiliki tiga pelatih dalam satu tahun tentu bukan situasi ideal bagi klub sebesar Milan. Ini adalah indikator jelas dari kegagalan besar dalam perencanaan klub. Oleh karena itu, keputusan musim panas ini harus sangat hati-hati.

Jika Conceicao mampu mengakhiri musim dengan kuat—misalnya memenangkan Coppa Italia dan meraih hasil positif di sisa laga Serie A—maka mempertahankannya bisa menjadi opsi terbaik. Sebaliknya, jika performa tim terus mengecewakan, revolusi mungkin menjadi satu-satunya jalan keluar.

Photo: acmilan.com

Kesimpulan: Stabilitas atau Revolusi?

Pada akhirnya, Milan harus belajar dari masa lalu. Pengalaman Pioli menunjukkan bahwa stabilitas bisa membawa kesuksatan, tetapi stabilitas tanpa perbaikan juga bisa membawa stagnasi.

Milan perlu mengevaluasi situasi secara menyeluruh, tidak hanya berdasarkan hasil jangka pendek, tetapi juga potensi jangka panjang. Jika mereka percaya Conceicao bisa tumbuh bersama tim dengan dukungan direktur olahraga yang tepat, maka stabilitas adalah pilihan terbaik.

Sebaliknya, jika ada keraguan besar terkait kemampuan Conceicao untuk membawa Milan kembali ke puncak, maka revolusi mungkin menjadi pilihan yang tidak terhindarkan.

Satu hal yang pasti: keputusan ini akan menentukan masa depan Rossoneri untuk beberapa tahun ke depan. Milan harus memilih dengan bijak.

Pos terkait