BeritaSerba Serbi

DARI ANNONE KE SAN SIRO: Kisah Inspiratif ‘Dade’ Bartesaghi, Anak Emas Kebanggaan Desa

×

DARI ANNONE KE SAN SIRO: Kisah Inspiratif ‘Dade’ Bartesaghi, Anak Emas Kebanggaan Desa

Sebarkan artikel ini
Photo: www.acmilan.com

Davide Bartesaghi kini menjadi buah bibir di kalangan pendukung AC Milan setelah mencetak dua gol pertamanya di Serie A. Namun, di balik sorotan lampu San Siro, terdapat kisah inspiratif tentang seorang pemuda sederhana dari desa kecil bernama Annone di Brianza.

Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, kota kelahirannya sangat mencerminkan karakter Bartesaghi: sederhana, bersahaja, dan pekerja keras. Di sana, ia bukan bintang sepak bola, ia hanyalah ‘Dade’, anak tetangga yang kini membuat mata seluruh penduduk berbinar bangga.

Awal yang Sederhana dan Salami Kambing

Lahir pada tahun 2005, Bartesaghi tumbuh dalam lingkungan yang membumi. Meskipun kini menjadi bintang, ia tetap sosok yang sama di mata warga lokal.

  • Kesaksian Warga: “Davide tetaplah orang yang sama seperti dulu,” ujar Lorenzo Lazzarini, anggota dewan kota.
  • Makanan Favorit: Di kota itu, ada orang-orang yang khusus memasakkan salami kambing kesukaannya. Makanan sederhana ini bahkan sering dibawa ayahnya sebagai hadiah Natal untuk manajemen Milan di masa lalu.
  • Kebanggaan Desa: Meski lahir di rumah sakit Erba (karena Annone tak punya RS), ia adalah putra asli Annone. Saat ia mencetak gol melawan Sassuolo, anak-anak di desa saling berpelukan di jalanan seolah merekalah yang mencetak gol tersebut.

Ramalan Pemandu Bakat dan Penolakan Rival

Davide Bartesaghi
Photo: www.acmilan.com

Perjalanan Bartesaghi ke Milan hampir tidak terjadi. Ia sempat diminati oleh Atalanta dan Inter Milan. Namun, nasib berkata lain berkat kejelian Mauro Bianchessi, mantan pemandu bakat Milan.

“Dade berusia delapan tahun… Ketika mereka memperkenalkannya kepada saya, saya langsung terkesan. Saya berbicara dengan orang tuanya… Kemudian saya memberi tahu Galliani bahwa dia akan menjadi bek sayap utama Milan di masa depan.”

Marino Frigerio, salah satu pelatih pertamanya, bahkan memiliki pandangan teknis yang unik: “Saya melihatnya sebagai bek tengah, seperti Bastoni… Tidak benar bahwa dia lebih baik dalam menyerang daripada bertahan.”

Pelajaran Bisu Sang Ayah

Karakter Bartesaghi yang tenang dan pekerja keras ternyata diwarisi dari sang ayah, Daniele, seorang pengrajin. Dukungan keluarga menjadi pondasi utama karirnya.

  • Didikan Ayah: Daniele mengajarkan nilai kerja keras dan pengorbanan tanpa banyak bicara. Seringkali, tatapan mata sudah cukup bagi mereka untuk saling memahami.
  • Peran Ibu: Ketika komunikasi verbal dibutuhkan, ibunya, Stefania, yang turun tangan.
  • Pengorbanan: Orang tuanya selalu menemaninya dalam perjalanan pulang-pergi 40 menit ke pusat latihan Vismara sejak dini, mendukung tanpa pernah ikut campur urusan pelatih.

Kini, ‘Dade’ telah menaklukkan San Siro, namun kakinya tetap menapak di tanah Annone, membawa nilai-nilai kerja keras ayahnya dan kehangatan desanya ke panggung terbesar sepak bola Italia.

Ingin mentraktir penulis secangkir kopi? Silakan KLIK DISINI.